Al Imam Nawawi rahimahullah adalah ulama besar mazhab Syafi'i yang karya-karyanya mendunia. Ulama yang mewaqafkan umurnya untuk mengabdi kepada umat.
Maka dapat dipastikan siapapun yang meragukan orang seperti beliau dalam keilmuan dan jasa besarnya untuk agama ini adalah manusia jahil murakkab.
1. Gelarnya
Beliau adalah bintangnya ulama pada masanya. Sehingga para ulama mengggelarinya dengan Muhyiddin (penghidup agama). Karena dengan ilmu dan dakwahnya seakan-akan agama hidup kembali ditangannya.
2. Hubungannya dengan ilmu
Karena sibuknya beliau dalam mengajar dan menulis kitab, diriwayatkan bahwa beliau sering lupa makan dan beristirahat.
Beliau selama beberapa tahun tidak pernah tidur dengan menyengaja tidur. Tidurnya karena kelelahan diantara tumpukan kitab-kitab.
3. Hafalannya
Imam Nawawi menyelesaikan hafalan Qur'annya sebelum usia baligh. Beliau juga menghafal beberapa kitab seperti at Tanbih, al Muhadzdzab dan beberapa kitab lainnya termasuk shahih muslim.
Ketika menulis syarah shahih Muslim beliau menjelaskan hadist-haditsnya lewat hafalan karena memang tidak memiliki kitabnya.
4. Kealimannya.
Beliau adalah rujukan para ulama bila terjadi perkara yang sulit dan pelik. Seperti ketika terjadi kasus penyitaan atas dua taman di Syamnya.
Dalam fiqih beliau adalah sandaran utama bagi para pengikut mazhab syafi'i, sedangkan dalam ilmu hadits beliau termasuk yang telah sampai derajat Hafidz (hafal 1 juta hadits).
5. Karyanya yang banyak dan mendunia
Beliau memiliki karya tulis dalam jumlah yang sangat banyak yang meliputi berbagai disiplin ilmu mulai dari adab, akhlaq, bahasa, fiqih, hadits dan lainnya yang semuanya rata-rata 'best seller'.
Karya beliau dalam ilmu Fiqih yakni Majmu' syarah al Muhadzab, disebut sebagai kitab perbandingan mazhab terbaik seandainya beliau bisa menyelesaikannya, syarah shahih Muslim adalah kitab terbaik yang menjelaskan shahih muslim.
Bahkan tahukah antum ? Karya beliau yang berjudul Riyadhus Shalihin adalah kitab terpopuler kedua di dunia setelah al Qur'an !
6. Kepakarannya dalam bahasa
Siapa yang tidak kenal dengan pakar bahasa Arab yang bernama Ibnu Malik ? Yang dalam ilmu Nahwu beliau adalah salah satu puncak ilmu. Dengan level kepakaran setinggi ini ternyata sanggup disusul oleh An-Nawawi sehingga beliau berani mengkritiknya.
Bahkan karena fasihnya bahasa tulis Nawawi, sampai-sampai Ibnu Malik, berminat menghafal Minhaju Ath-Thalibin karena kekaguman akan keindahan bahasanya.
7. Pujian ulama kepadanya
Tidak terkira banyaknya pujian ulama kepada beliau. Jika kita sebutkan semua, niscaya cukup untuk untuk membuat tulisan ini penuh sesak dengan sanjungan untuknya.
Abul Abbas bin Faraj mengatakan tentangnya: “Syaikh (Nawawi) telah berhasil meraih 3 tingkatan yang mana 1 tingkatannya saja sangat sulit meraihnya. Tingkat 1 adalah ilmunya yang luas.Tingkat 2 adalah zuhudnya dalam agama. Tingkat 3 adalah keberanian dan kepiawaiannya dalam beramar ma’ruf nahi munkar.”
Lain kali kalau mau ludahi langit hati-hati, karena nanti jatuhnya kewajah sendiri ...
Ahmad Syahrin Thoriq
18 November pukul 06.47 ·
#Ahmad Syahrin Thoriq