Al-Ustadz Dr. Mukhlis Hanafi hafizhahullāh dalam salah satu pemaparannya tentang Syi'ah pernah menyampaikan:
Dalam menyikapi perbedaan mazhab, aliran atau firqah dalam Islam, yang kita lihat terlebih dahulu adalah persamaannya jangan lihat perbedaannya. Tanyakan apakah sama Tuhannya, Nabi-nya, kitabnya, dan seterusnya. Jangan memperbesar perbedaan. Ini yang membuat kita tidak bisa damai dan bersatu, sebab yang diperbesar itu perbedaannya bukan titik persamaannya.
Sikap Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang sejati terutama yang berada di atas Mazhab Asy'ariyah, sebab sekarang ini banyak yang mengaku-ngaku Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Ahlus Sunnah itu ada tiga (Asy'ariyah, Maturidiyah, dan Atsariyah). Sikap atau pandangan Ahlus Sunnah di atas Mazhab Asy'ariyah yaitu di antara prinsip yang selalu ditekankan adalah:
لانكفر أحدا من أهل القبلة بذنب ارتكبه مالم يستحله .
"Kami tidak mengkafirkan seseorang dari Ahlul Qiblah sebab perbuatan dosa yang dilakukannya, selama tidak menganggapnya halal." [Selesai]
Beliau (al-Ustādz Dr. Mukhlis Hanafi) adalah salah satu dosen yang banyak disukai juga, disebabkan kedalaman ilmunya dan wawasannya serta keramahan tutur katanya. Beliau mengajar di Program Doktoral Ilmu Tafsir di Institut Ilmu Al-Qur'ān Jakarta juga. Pernah menjadi pendamping Presiden juga menjadi penerjemah Raja Salman ketika itu.
RIWAYAT PENDIDIKAN:
SD MI Al-Wathoniyah Jakarta 1983
SLTP-SLTA KMI Gontor Ponorogo 1989
Ma’had Aly di Bangil
Ponpes Sunan Pananarang-Jogjakara
S1-S3 Univ. Al Azhar Cairo (Tafsir) 1997-2006.
Robi Maulana Saifullah
15 jam ·
#Robi Maulana Saifullah