Kenapa Salafi Mudah Berselisih?

Kenapa Salafi Mudah Berselisih? - Kajian Medina
Kenapa salafi Mudah berselisih ?
~~~~~~~
Perlu diketahui bahwa perselisihan di antara umat manusia itu adalah ketetapan Allah yang pasti terjadi, baik itu di antara orang beragama maupun di luar mereka.
.
Syaikhul Islam mengatakan:

الخلاف الواقع في غير أهل الملل أكثر منه في أهل الملل ، فكل من كان إلى متابعة الأنبياء أقرب ، كان الخلاف بينهم أقل

"Perselisihan yang terjadi di di luar orang yang beragama lebih banyak daripada orang yang beragama, maka siapa yang lebih dekat pengikutannya kepada para Nabi, maka perselisihannya lebih sedikit."
.
Beliau melanjutkan:
اختلاف أهل الحديث ، وهم أقل الطوائف اختلافا في أصولهم ، لأن ميراثهم من النبوة أعظم من ميراث غيرهم
"Perselisihan di kalangan ahlul hadits (Ahlus Sunnah) adalah yang paling sedikit dalam masalah ushul, karena warisan nabi yang mereka terima lebih besar daripada kelompok-kelompok lainnya.."

Tentu saja warisan nabi yang dimaksud tak lain adalah ILMU. Rasulullah bersabda:

إِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَ بِهِ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ

"Sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, sesungguhnya mereka hanyalah mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang telah mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang banyak." (HR. Abu Dawud dan At Tirmidzi).

Dari sini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa di antara sebab perselisihan itu karena MINIMNYA ILMU.

Termasuk di dalamnya ILMU untuk bisa mengetahui mana yang furu' dan mana yang ushul, mana yang bisa ditoleransi dan mana yang harus tegas. Sehingga dengan ilmu itu kita bisa menerapkan TOLERANSI dan TAHDZIR secara benar pada tempatnya.

Adapun orang yang bodoh mengenai ushul dan furu dalam aqidah, maka ia akan terjatuh di antara dua:

- Ifrath yaitu berlebihan dalam tahdzir dan minim toleransi karena menganggap yang furu' sebagai ushul, dan

- Tafrith yaitu meremehkan tahdzir dan over toleransi karena menganggap yang ushul sebagai furu'.

Syaikh Dr. Ahmad An Najjar mengatakan:

"Masalah lainnya pada masa sekarang adalah:
.
Adanya sekelompok orang yang bermudah-mudahan dalam menisbatkan manusia ke dalam salafiyah.
Bahkan kita dengar perkataan: Jama’ah-jama’ah Islam yang ada pada hari ini semuanya salafi, dan perselisihan di antara mereka hanyalah masalah ijtihadiyah dalam furu’ (cabang)!

Kebalikan dari mereka, ada pula yang kerena sedikitnya ilmu, mereka bermudah-mudahan dalam mengeluarkan seseorang yang telah mapan kesalafiannya dari lingkaran salafi, dengan patokan yang tidak dikenal oleh para ulama sebagai ukuran yang mengeluarkan seseorang dari salafiyah. Mereka luput dari perkataan para salaf: “Mengeluarkan manusia dari sunnah adalah perkara berat”

[Muqaddimah Tabshirul Khalaf)

Jika bingung ngaji ke mana, maka ngajilah ke yang FOKUS pada pembahasan ILMU-nya, bukan pembahasan mengenai ORANG-nya, karena ilmu lah yang akan jadi standar, bukan orang.
_____
Tjopas

Manhaj Pramuka
3 November pukul 22.08 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.