Belajar Lagi

Belajar Lagi - Kajian Medina
BELAJAR LAGI

Kami mendengar kabar bahwa murid-murid ustadz kibar yang telah bertahun-tahun berkecimpung di dunia dakwah dan dikenal masyarakat bahkan dijadikan panutan, ternyata ditahdzir oleh ustadz kibar alias tidak diperkenankan untuk mengisi pengajian lagi bahkan tak boleh dipanggil ustadz lagi. Tentu kabar ini makin mengguncang dunia persilatan jika benar. Namun saya pribadi setuju dengan hal itu. Faktanya memang masih banyak ustadz yang harus belajar lagi dengan baik dan benar. Sayangnya karena sudah diidolakan jadinya lisan seakan kelu untuk mengatakan faktanya. Apalagi tentunya model seperti kita ini (saya khususnya), harus terus belajar lagi dan lagi.

Tapi yang jadi pertanyaan, ke mana aja selama ini setelah sekian lama baru dilarang atau ditahdzir? Entahlah, itu rahasia dapur masing-masing. Aduhai betapa malunya dihadapan Allāh kemudian dihadapan para jama'ah jika aku sebenarnya masih perlu banyak belajar lagi bukan banyak ceramah ke mana-mana.

Di antara pelajaran yang dapat diambil adalah:

1. Janganlah mudah terpukau dengan kemampuan seseorang dalam ceramah atau menulis. Dalamilah seseorang itu jika kita ingin menimba ilmu darinya. Sebab ilmu ini adalah agama. Tidak semua orang yang ceramah itu benar-benar berilmu. Tidak semua orang yang menulis itu benar-benar faqih. Telusuri siapa gurunya. Di mana belajarnya. Bagaimana akhlaknya. Bagaimana pengetahuannya terhadap khilaf para ulama. Bagaimana kemampuannya terhadap bahasa Arab, Ushul Fiqh, dan seterusnya.

2. Sekadar gelar yang disematkan sebagian orang sebagai 'ustadz Sunnah' 'Ustadz Salaf' 'Murid ustadz kibar' atau gelar mentereng lainnya, itu bukanlah jaminan. Berapa banyak orang yang tertipu. Orang awam hanya melihat cangkang sementara orang berilmu melihat isinya.

3. Semoga kita bisa makin selektif lagi dalam mencari guru atau ustadz. Bukankah itu yang sering digemborkan? Ilmu ini adalah agama, maka lihatlah dari mana kalian mengambil agama kalian. Carilah guru atau ustadz yang benar-benar berilmu, menguasai dasar ilmu, jelas belajarnya di mana gurunya siapa saja, berakhlak baik, dan dapat menghargai perbedaan pendapat.


Robi Maulana Saifullah
9 November pukul 15.21 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.