Sing Waras Ngalah

Sing Waras Ngalah - Kajian Medina
SING WARAS NGALAH

Ketika melihat pertengkaran antara dua pihak atau lebih, orang Jawa sering mengucapkan kalimat "Sing waras ngalah." (yang waras mengalah). Kata "waras" adalah lawan kata "edan" alias gila.

1. Ada yang bilang itu bendera HTI, padahal jelas tidak ada tulisan HTI sama sekali. Ya sudah, yang waras mengalah.

2. Ada yang bilang membakar itu untuk menghormati kalimat tauhid, padahal videonya sangat jelas, siapapun yang menontonnya bisa membedakan antara menghormati dan membenci. Ya sudah, yang waras mengalah.

3. Ada yang merasa berada di garda terdepan melawan musuh bangsa. Ya sudah, yang waras mengalah.

Dulu cucu Nabi, Al Hasan bin Ali RA sengaja mengalah untuk menyerahkan kekhilafahan kepada Muawiyah RA demi persatuan umat Islam. Rasulullah SAW justru memujinya, "Cucuku ini adalah pemimpin sejati. Nanti dia akan menjadi pemersatu umat Islam."

Rasulullah SAW pun pernah memberi contoh langsung pada peristiwa Perjanjian Hudaibiyah. Beliau sengaja mengalah untuk menghapus gelar "rasulullah" (utusan Allah) di belakang nama beliau. Padahal beliau adalah utusan Allah yang paling mulia. Dampaknya, setelah peristiwa itu umat Islam menang dengan peristiwa Penaklukan (Fathu) Makkah.

Marilah kita meniru akhlak mereka kalau kita ingin menang. Marilah kita menjadi orang-orang waras yang mengalah menghadapi kebodohan orang-orang yang belum mendapat hidayah.

Semoga Allah menyatukan hati kaum muslimin.

Kalimat Tauhid - Kajian Medina


Danang Kuncoro Wicaksono
2 jam ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.