Manhaj bukan kelompok, jadi kalau bapak dan ibu mendengar kata sunnah jangan artikan bahwasanya sunnah itu milik kelompok tertentu dan golongan tertentu. Tetapi sunnah itu rumah besar yang nyaman bagi setiap orang yang pingin kehidupannya mengikuti Rasulullah, dia tidak mengikuti kebanyakan orang dia tidak pingin mengikuti adat istiadat yang menyimpang tetapi dia mengikuti Nabi, maka pastikan dia berada pada rannah yang disebut sunnah.
.
Kenapa saya sampaikan ini? karena ada sebagian masyarakat yang hari ini berusaha untuk meletakkan sunnah menjadi milik kelompok menjadi milik golongan, sehingga terkadang kita dapatkan ada orang yang baru belajar tetapi gampang gampang mengeluarkan orang dari sunnahnya Nabi.
.
padahal Imam Ahmad berkata: "ngeluarin orang dari sunnah itu bukan pekerjaan yang gampang" tetapi karena semangatnya taklid dan semangatnya itu adalah kelompok, banyak orang yang tidak sadar ketika mereka menyebut kata sunnah kan terpikir dalam pikiran mereka itu kelompok mereka dan golongan mereka.
.
Nah ini salah, kenapa? karena sesungguhnya diantara perkara yang merusak dalam kehidupan kita beragama adalah ketika kita sudah berkelompok akhirnya kita gagal berukhuwah.
.
Coba kita jujur kita berpikir hari ini itu kalo kajian tentang ukhuwah itu indah di majelis ilmu
tapi tidak pernah indah di lapangan, kenapa? karena setiap orang berhak untuk menghakimi orang lain padahal ketika kita sudah belajar sunnah punyalah semangat bukan untuk ngeluarin orang dari sunnah, tapi punyalah semangat untuk memasukkan sebanyak-banyaknya orang kedalam sunnah.
.
Karena sunnah bukan milik ustadz atau bukan milik siapapun tapi sunnah itu milik Allah dan RasulNya bagi hambaNya yang ingin mengikuti Nabi dan para sahabat, jadi tidak perlu rekomendasi siapapun untuk kemudian mengartikan diri kita berada di atas sunnah.
(Abu Bassam Oemar Mitta)
#ukhuwahislamiyah
#jangantaklid
#khusnudzon
#salingmengingatkandalamkebaikan
#lelahberpisah
#yukbalikanlagi
#islamituindah
#islamitudamai
Perdana Akhmad,S.Psi
12 jam ·
Tambahan Video :
#Perdana Ahmad Lakoni
#Ustadz Oemar Mita
