Kajian Mazhab Syafi'i Imitasi

Kajian Mazhab Syafi'i Imitasi - Kajian Medina
Kajian Mazhab Syafi'i Imitasi

saya agak kurang srek dengan sebagian asatidzah yg sering muncul di TV komunitas atau Youtube, tepatnya ketika mereka membahas fiqih madzhab syafi'i dengan menggunakan mutun fiqih syafi'i tentunya, tidak adil dan tidak ilmiah.

Pasalnya, sering saya dapati saat membahas suatu permasalahan fiqih dalam madzhab syafi'i seperti bab thoharoh misalnya, diawal mereka membaca mutunnya kemudian menerjemahkannya lalu menjelaskannya sebagaimana adanya dalam mutun tersebut, selanjutnya mengomentarinya. Dan disinilah keanehan muncul, tiba-tiba keluar pernyataan "tapi menurut pendapat yg kuat dan benar itu adalah bla bla bla..."

Ternyata pendapat yg kuat itu bukan pendapat yg mu'tamad dalam madzhab syafi'i melainkan pendapat lain yg saya tahu itu diambil dari madzhab lain, namun sang ustadz tidak menjelaskan asal usul pendapat yg menurutnya kuat tersebut.

alasan saya kenapa kurang srek dengan cara seperti ini:

1. cara tersebut mencerminkan sikap kurang adab karena membahas fiqih syafii tapi malah merajihkan pendapat dari sudut pandang madzhab lain bukan dari sudut pandang madzhab syafii, seolah tarjih madzhab syafii tidak ada artinya padahal ceritanya sedang membahas fiqih syafi'i.

2. nampak seperti perbuatan kamuflase, dari casing nampak seperti sedang mengajarkan fiqih syafi'i tapi pada kenyataanya sedang menggiring para pendengarnya supaya menganut madzhab yg dianut ustadznya tanpa mereka sadari.

Terus buat apa dijuduli kajian fiqih syafii kemudian diberi embel2 kitab fiqih syafi'i sebagai referensi? saya kira ini sikap yg tidak jujur.

kenapa tidak dari awal saja secara transparan dan pede mengajar madzhab hambali.

3. hal ini berpotensi mengaburkan pemahaman pendengarnya, mereka yg berminat belajar madzhab syafi'i menyangka sedang belajar fiqih syafi'i padahal bukan.

saran saya, kalo mau mau mengajarkan dan menaqad (membantah) pendapat madzhab syafii, terlebih dahulu hendaklah menguasai dengan baik Ushul bagi Madzhab tersebut, serta mengetahui pendapat2 yang mu'tamad beserta pijakan dalilnya.

Dan kalau memang benar2 belum paham akan madzhab syafi'i, kenapa tidak buat saja model pembahasan secara fiqih muqoron (fiqih perbandingan), setiap pendapat dari madzhab lain dikutip dengan menjelaskan asal usul serta sumbernya. Hindari sikap sok mentarjih selain karena bukan ahlinya juga karena masing madzhab memiliki metode serta kriteria pentarjihan yg berbeda.

wallohu a'lam

Sandi Hidayat Lc.

Sandie
8 November pukul 21.00 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.