Kelompok 'Nyeleneh'

Kelompok 'Nyeleneh'
KELOMPOK 'NYLENEH'

Ternyata, sekitar abad ke tujuh di zaman Ibnu Rajab Al-Hambali –rahimahullah-, telah bermunculan kelompok-kelompok ‘nyleneh’ yang mendaku (mengaku secara palsu) sebagai pengikut sunnah dan hadits. Salah satu ciri kelompok ini, memahami dalil baik dari Al-Qur’an dan Hadits secara tekstual dengan slogan “kami mengikuti dalil” tanpa mengacu kepada sisi-sisi lain yang dibutuhkan untuk memahami keduanya. Akhirnya, mereka memahami keduanya dengan pemahaman mereka sendiri, dimana pemahaman tersebut belum pernah didapatkan dari para ulama’ salaf. Sehingga muncullah berbagai pendapat yang ‘nyleneh’ dan ‘ganjil’ yang menyelisihi pendapat para imam salaf, semisal Imam madzhab yang empat, yaitu Abu Hanifah, Malik, Asy-Syafi’i dan Ahmad.

Imam Ibnu Rajab Al-Hambali –rahimahullah- (wafat : 795 H) berkata :

بيان فضل علم السلف على علم الخلف (ص: 6)
وفي زماننا يتعين كتابة كلام أئمة السلف المقتدى بهم إلى زمن الشافعي وأحمد وإسحاق وأبي عبيد: وليكن الإنسان على حذر مما حدث بعدهم فإنه حدث بعدهم حوادث كثيرة وحدث من انتسب إلى متابعة السنة والحديث من الظاهرية ونحوهم وهو أشد مخالفة لها لشذوذه عن الأئمة وانفراده عنهم بفهم يفهمه أو يأخذ مالم يأخذ به الأئمة من قبله.

Di zaman kita ini (zamannya Ibnu Rajab Al-Hambali), merupakan sebuah keharusan untuk menulis perkataan para imam Salaf yang diikuti sampai zaman Asy-Syafi’I, Ahmad, Ishaq (bin Rahawaih), dan Abu Ubaid : Dan hendaknya manusia berhati-hati dari apa-apa yang terjadi setelah mereka. Karena setelah (zaman mereka), telah terjadi berbagai kejadian yang sangat banyak. Dan bermunculan orang-orang yang menisbatkan diri mengikuti Sunnah dan hadits dari kalangan (madzhab) Dzohiriyyah (tekstual) dan semisal mereka, dimana (kelompok) ini (kelompok) yang sangat menyelisihi (sunnah dan hadits) itu sendiri, dikarenakan ‘nyleneh’-nya serta bersendirinya (mereka) dari (pendapat) para imam, hanya semata didasarkan kepada suatu pemahaman yang dipahami sendiri, atau mengambil suatu pendapat yang belum pernah diambil oleh para imam sebelumnya.”

[Fadhlu Ilmi Salaf ‘ala Ilmi Khalaf : 6].

Ini di zaman Ibnu Rajab –rahimahullah-. Lantas, kira-kira apa yang akan beliau ucapkan jika melihat dan mendapatkan berbagai kelompok pendaku sunnah dan hadits yang mengusung berbagai pemahaman dan pendapat-pendapat “aneh” dan “nyleneh” di zaman kita sekarang ini ?

Sebenarnya, kami ingin menyebutkan beberapa contoh pendapat-pendapat nyleneh yang muncul di zaman ini. Tapi khawatir ada pihak-pihak yang tersinggung. Sehingga kami urungkan. Padahal, jika dikumpulkan mungkin bisa jadi buku.

10 Syawwal 1439 H

Abdullah Al Jirani

#Ilmusalafmemangbeda

Abdullah Al Jirani

Sumber : https://www.facebook.com/abdullah.aljirani.37

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.