Seorang da'i terang-terangan dihadapan jama'ah-nya menyingkat UAS adalah Ustadz Ahli Syubhat. Lalu jama'ah pun tertawa. Saya yang menyaksikannya pun miris melihat kelakuan da'i itu. Tentu apa yang dilakukan da'i tersebut ketika merendahkan da'i lain, baik ia dari kelompok manapun bila melakukan demikian, itu tidak pantas ditiru oleh siapapun.
Saya tanya, adakah ulama panutannya yang menyingkat nama menjadi seperti itu? Adakah Syaikh bin Bāz, Syaikh 'Utsaimīn, dan lainnya melakukan hal itu? Hendaknya da'i tersebut berdakwah dengan hikmah saja. Jangan memancing di air yang keruh. Jangan pula mengajarkan para jama'ah untuk kencing berdiri. Karena kelak mereka akan lebih brutal dari gurunya. Guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Syaikh Bin Bāz rahimahullāh memanggil kontra dakwahnya yaitu Syaikh Yūsuf Al-Qaradhawi saja masih dengan panggilan yang sopan dan memuliakan.
Belum lagi nama pemberian orang tuanya bernama Ahmad Sarwat, ada yang menggantinya menjadi Amat Syahwat. Betapa jauhnya lisan yang katanya pengikut salafush shalih itu dari panutannya. Kadangkala kebencian terhadap seorang da'i yang kontra dengannya, menjadikan cara ia menjatuhkan da'i tersebut dengan cara-cara yang picik dan jauh dari akhlak salaf. Sebaiknya di cek lagi deh salaf siapa yang sedang diikuti itu. Jadi, kalem aja ga usah gembar-gembor mengklaim paling mengikuti salaf bila praktiknya seperti itu.
Robi Maulana Saifullah
23 Juni pukul 13.22 ·
#Robi Maulana Saifullah