Suka Mencela & Mengolok-olok Bukanlah Perilaku Muslim

Suka Mencela & Mengolok-olok Bukanlah Perilaku Muslim
*“Suka Mencela & Mengolok-olok Bukanlah Perilaku Muslim”*

Romadhôn ini kita saksikan bukannya GPK Kokohiyyun itu mereda kelakuannya dalam mencela dan mencari-cari kesalahan orang, tapi malah makin menjadi-jadi…

Alasannya "nahyi munkar"…

Mungkin mereka lupa bahwa pada dasarnya seorang Muslim itu dilarang mencela.

📌 Kata الله Subhânahu wa Ta‘âlâ:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَومٌ مِّن قَوْمٍ عَسَى أَن يَكُونُوا خَيْراً مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاء مِّن نِّسَاء عَسَى أَن يَكُنَّ خَيْراً مِّنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوا أَنفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ بِئْسَ الاِسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

(arti) _“Wahai orang-orang mu’min, janganlah sekumpulan laki-laki mengolok-olok kumpulan yang lain, bisa jadi yang dicela itu lebih baik dari mereka, dan jangan pula sekumpulan perempuan (mengolok-olok) kumpulan lainnya, bisa jadi yang dicela itu lebih baik dari mereka. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan pula saling memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah îmân, dan siapa saja yang tidak bertaubat maka mereka itulah orang-orang yang zhôlim.”_ [QS al-Hujurôt (49) ayat 11].

Kita saksikan GPK Kokohiyyun itu begitu mencari-cari kesalahan dari Ahmad Zaki. Mulai dari isi videonya, yang musiknya lah, yang perempuan etalase lah.

Tak mempan, lalu mereka menyerang pembuatnya, yaitu menuduh Ahmad Zaki sebagai tukang persekusi lah, kemudian komentar lama Ahmad Zaki diangkat. Padahal jelas-jelas siapa muslim yang tak marah dengan perkataan jahat lagi busuk "persatuan kebun binatang" itu?

Tak mempan juga, maka dibikin-bikin lah drama bahwa perempuan bercadar dilecehkan dengan sebab video itu.

Seakan tiada kebaikan dari video Ahmad Zaki itu, mereka lupa bahwa Baginda Nabî melarang meremehkan kebaikan walau itu hanya sedikit.

📌 Kata Baginda Nabî صلى الله عليه و سلم:

وَلاَ تَحْقِرَنَّ شَيْئًا مِنَ الْمَعْرُوفِ وَأَنْ تُكَلِّمَ أَخَاكَ وَأَنْتَ مُنْبَسِطٌ إِلَيْهِ وَجْهُكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنَ الْمَعْرُوفِ

(arti) _“ Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun walau hanya dengan berbicara kepada saudaramu dengan wajah yang tersenyum kepadanya. (‘Amalan) Yang demikian itu adalah bagian dari kebajikan.”_ [HR Abû Dâwud no 4084; Ahmad no 15389].

Padahal sesungguhnya ada begitu banyak apresiasi mengalir dari para asatidz Salafiyyin seperti Ust Abdullah al-Jirani, Ust Abdullah S Hadrami, dlsb. Juga dari kalangan non-Muslim.

Terus saja mereka cela Ahmad Zaki, seakan tiada kebenaran dari video itu, karena bukan berasal dari gerombolan mereka.

Jelas itu bentuk kesombongan… sebagaimana dahulu Iblîs mengatakan "anâ khoyrumminhu"…

Perbuatan yang membuat Iblîs pada akhirnya terla‘nat dan abadi di dalam adzan Neraka Jahannam…!

Maka dari itu, Baginda Nabî memperingatkan betapa berbahayanya kesombongan itu, di mana kesombongan itu adalah jelas definisinya adalah "meremehkan manusia".

📌 Kata Baginda Nabî صلى الله عليه و سلم:

الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

(arti) _“Sombong adalah sikap menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” [HR al-Bukhôrî, Adab al-Mufrod no 556; Muslim no 91; Abû Dâwud no 4092; at-Tirmidzî no 1999; Ahmad no 3600].

❗ Jadi jelas bahwa suka mencela dan mengolok-olok itu bukanlah perilaku seorang Muslim.

❓ Lalu siapa yang suka mencela dan mengolok-olok itu?

Mereka adalah…

① Orang Kuffâr

📌 Kata الله Subhânahu wa Ta‘âlâ:

زُيِّنَ لِلَّذِينَ كَفَرُواْ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَيَسْخَرُونَ مِنَ الَّذِينَ آمَنُواْ

(arti) _“Kehidupan Dunia itu dijadikan indah di dalam pandangan orang-orang kâfir, dan mereka memandang hina orang-orang yang berîmân.”_ [QS al-Baqoroh (2) ayat 212].

⇛ Kelakuan orang-orang kuffâr itu adalah suka memandang hina orang-orang yang berîmân.

② Orang Munâfiq

📌 Kata الله Subhânahu wa Ta‘âlâ:

الَّذِينَ يَلْمِزُونَ الْمُطَّوِّعِينَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ فِي الصَّدَقَاتِ وَالَّذِينَ لاَ يَجِدُونَ إِلاَّ جُهْدَهُمْ فَيَسْخَرُونَ مِنْهُمْ

(arti) _“(Orang-orang munâfiq) Yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mu’min yang memberi shodaqôh dengan sukarela dan (mereka mencela pula) orang-orang yang tidak memiliki (untuk dishodôhkan) selain sekadar kesanggupannya saja, maka mereka (orang-orang munâfiq) itu menghina mereka.”_ [QS at-Taubah (9) ayat 79].

⇛ Kelakuan orang-orang munâfiq itu adalah suka meremehkan perbuatan baik orang.

Jadi benar-benar apa yang dilakukan oleh GPK Kokohiyyun itu jauh dari perilaku Salafush-Shôlih, bahkan mereka jelas-jelas mencontoh orang kuffâr dan kaum munâfiqîn.

❗ Maka dari itu, Baginda Nabî mewasiatkan kepada Ummatnya janganlah suka mencari-cari keburukan orang lain untuk kemudian dicela dan diolok-olok.

📌 Kata Baginda Nabî صلى الله عليه و سلم:

إِيَّا كُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ وَلاَ تَحَسَّسُوا وَلاَ تَجَسَّسُوا وَلاَ تَحَاسَدُوا وَلاَتَدَابَرُوا وَلاَتَبَاغَضُوا وَكُوْنُواعِبَادَاللَّهِ إحْوَانًا

(arti) _“Berhati-hatilah kalian dari berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dustanya ucapan. Janganlah kalian: saling mencari berita keburukan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi / mendiamkan, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allôh yang bersaudara.”_ [HR al-Bukhôrî no 6064; Muslim no 2563].

☠ Bahkan kalau suka mencari-cari keburukan orang lain, maka sebenarnya ada ancaman yang mengerikan tentang itu, yaitu aibnya akan dibongkar pula oleh الله Subhânahu wa Ta‘âlâ…!!!

📌 Kata Baginda Nabî صلى الله عليه و سلم:

يَا مَعْشَرَ مَنْ آمَنَ بِلِسَانِهِ وَلَمْ يَدْخُلِ اْلإِيْمَانُ قَلْبَهُ ، لاَ تَغْتاَبوُا الـْمُسْلِمِيْنَ ، وَلاَ تَتَّبِـعُوْا عَوْرَاتِهِمْ، فَإِنَّهُ مَنِ اتَّبَعَ عَوْرَاتِهِمْ يَتَّبِعِ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَوْرَاتِهُ ، وَمَنْ يَتَّبِعِ اللهُ عَوْرَتَهُ يَفْضَحْهُ فِي بَيْتِهِ

(arti) _““Wahai sekalian orang yang baru berîmân dengan lisannya saja, dan îmân itu belum masuk ke dalam hatinya! Janganlah kalian mengghîbah kaum Muslimîn, dan jangan pula mencari-cari / mengintai aurot (aib) mereka. Karena orang yang suka mencari-cari aurot (aib) kaum Muslimîn, maka Allôh akan mencari-cari aurot (aib)nya. Dan siapa saja yang dicari-cari aurot (aib)nya oleh Allôh, niscaya Allôh akan membongkarnya walaupun ia (bersembunyi) di dalam rumahnya.”_ [HR Abû Dâwud no 4880; Ahmad no 18940, 18963, 21368].

🔥 Makanya kita saksikan betapa kebobrokan GPK Kokohiyyun itu dibongkar pula oleh orang, mulai dari video mannequin challenge ngustadnya yang meniru kaum kuffâr dan menjadi patung berhala. Lalu video ngustadnya yang memajang istri-istrinya seperti perempuan etalase karena tak ada faidah sama sekali. Pun juga kelakuan kroco-kroconya yang memajang perempuan-prempuan mereka yang bahkan memakai pakaian penganti kâfir segala. Benar-benar الله Subhânahu wa Ta‘âlâ bongkar aib mereka.

Apakah mereka tak sadar akan hal tersebut…???
Apakah mereka tak juga mengambil pelajaran dari hal terebut…???

❓ Sekarang pertanyaannya bagi kita semua setelah melihat betapa jauhnya GPK Kokohiyyun itu dari manhajnya Salafush-Shôlih, maka apakah masih mau merujuk perkara agama kepada mereka?

▪ IQ itu given, stupid itu pilihan.

نَسْأَلُ اللهَ الْسَلَامَةَ وَالْعَافِيَةَ

Sumber : https://www.facebook.com/sahabatacad/posts/171046446900861

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.