Penyakit Sombong dan Suka Menghina
Kedua hal ini adalah ujian bagi orang cerdas. Saya tahu banyak orang cerdas yang tidak bisa lepas dari keduanya, apalagi dari salah satunya, baik tokoh klasik atau di masa ini. Kalau sudah cerdas, biasanya sombong dan kalau sudah sombong cenderung suka menghina. Repotnya, orang seperti itu biasanya hebat dan banyak muridnya, karena memang pinter.
Sekedar contoh, bukan untuk ditiru atau dibenarkan, cuma sekedar agar ingat bahwa penyakit ini mudah menjangkiti orang hebat, apalagi orang biasa (seperti yang nulis ini). Seorang ulama cerdas yang lahir di abad ketujuh hijriyah pernah berkomentar sangat merendahkan pada ulama-ulama yang diakui sebagai raksasa ilmu di abad-abad sebelum dia lahir. Dia pernah bilang begini:
فإن فرض أن أحدا نقل مذهب السلف كما يذكره، فإما أن يكون قليل المعرفة بآثار السلف كأبي المعالي وأبي حامد الغزالي وابن الخطيب وأمثالهم ممن لم يكن له من المعرفة بالحديث ما يعدون به من عوام أهل الصناعة فضلا عن خواصها، ولم يكن الواحد من هؤلاء يعرف البخاري ومسلما وأحاديثهما إلا بالسماع كما يذكر ذلك العامة ولا يميزون بين الحديث الصحيح المتواتر عند أهل العلم بالحديث وبين الحديث المفترى المكذوب.
"Kalaulah dianggap benar ada seseorang yang menukil mazhab salaf seperti yang ia sebutkan, maka adakalanya orang itu hanya SEDIKIT TAHU soal riwayat salaf seperti Abul Ma'ali (Imamul Haramain), Abu Hamid al-Ghazali (Hujjatul Islam) dan Ibnul Khatib (ar-Razi) dan semacamnya yang TIDAK MENGERTI HADIS dalam standar orang awam pegiat hadis, apalagi standar para elitnya. Salah satu dari mereka TIDAK ADA YANG TAHU SHAHIH BUKHARI DAN MUSLIM kecuali dengan cara mendengar seperti halnya disebutkan orang-orang, dan TIDAK BISA MEMBEDAKAN antara hadis shahih mutawatir menurut ahli hadis dengan hadis palsu yang dibuat-buat."
Lihat bagaimana orang pinter satu ini sangat merendahkan Imam al-Haramain, Imam Ghazali dan Imam Fakhruddin ar-Razi yang sudah menjadi tonggak ilmu agama jauh sebelum dia lahir dan karya-karya mereka menjadi saksi kehebatannya hingga saat ini. Sedangkan kitab karya orang cerdas yang kita bahas ini juga sama memuat hadis tak jelas jeluntrungnya dan parahnya malah dijadikan dasar akidah, bukan sekedar jadi motivasi amal baik kayak di Ihya'-nya Imam al-Ghazali.
Begitulah bahaya penyakit sombong ini, orang yang asli pinter dan zuhud pun kena, apalagi yang gak pinter dan gak zuhud. Semoga kita diberi hidayah sehingga selamat dari penyakit yang membius tanpa sadar ini.
Sekedar pengingat bagi diri sendiri yang sering terjangkit penyakit serupa meski tak cerdas dan tak pinter. Moga ada manfaatnya.
*Ohya, nama orang cerdas di contoh di atas adalah Ibnu Taymiyah.
Abdul Wahab Ahmad
8 Desember 2020·