MENYELENGGARAKAN ACARA MAULID BUKAN BERARTI MEMBUAT HARI RAYA KETIGA
Sebagian kelompok menyebut perayaan maulid sebagai membuat hari raya ketiga, dan karena itu maka bid'ah. Bagaimana kita menjawabnya?
Hari raya dalam terminologi syar'i cuma dua, yakni Idul Fitri dan Idul Adha. Di hari raya umat islam diharamkan berpuasa dan disyariatkan memperbanyak takbir sesuai aturan masing-masing hari raya. Hanya itulah yang disebut hari raya dan tak ada penambahan hari lagi.
Adapun perayaan Maulid bukanlah hari raya. Pada hari maulid tak diharamkan berpuasa dan juga tidak disyariatkan takbir. Ini bukti terkuat bahwa di kolong langit ini tak ada yang menganggap perayaan maulid sebagai hari raya ketiga kecuali mereka yang suka berkhayal.
Maulid sama seperti hari besar lainnya bukan dirayakan dalam rangka menjadi hari raya ketiga atau kesekian, tetapi hanya semata acara adat yang berfungsi sebagai tambahan syiar. Tak ada ritual khusus, tak ada syarat dan rukun dan bahkan tak ada sunnah-sunnah khusus. Yang ada hanya aturan umum yang disyariatkan setiap harinya seperti mengaji, belajar, bershalawat, bersedekah, berdoa dan sebagainya yang kesunnahannya berlaku sepanjang tahun. Karena hal semacam ini berlaku sebagai sunnah sepanjang tahun, maka sama sekali tak masalah bisa dilakukan di bulan Rabiul Awwal.
Ah masak hal sederhana gini gak ngerti. 🤦♂️
Abdul Wahab Ahmad
3 November 2020·