Neo Mujassimah

Neo Mujassimah - Kajian Medina
๐Ÿ Neo Mujassimah.

Awalnya saya penasaran bagaimana sebenarnya yang dipahami oleh da'i-da'i Salafi 'Wahabi' mengenai apa itu Mujassimah menurut versi mereka. Dalam bukunya kakek Yazid bin Abdul Qadir Jawas yang berjudul Mulia dengan Manhaj Salaf, dalam daftar isinya tercantum banyak aliran menyimpang (sekte sesat) dalam Islam, tidak tanggung-tanggung Kakek ini memvonis bahwa akidah Ahlussunah wal Jama'ah Al Asy'ariyyah dan Al Maturidiyyah (akidah mayoritas Ulama' Islam) dari generasi ke generasi sebagai aliran menyimpang (sekte sesat) dan tidak lupa kakek ini memasukkan aliran menyimpang lainnya adalah Musyabihah (Kelompok yang berkeyakinan bahwa Allah memiliki sifat yang sama dengan sifat makhluk), namun anehnya tidak ada tercantum aliran menyimpang (sekte sesat) yang bernama Mujassimah. Padahal dalam kitab-kitab fiqh klasik banyak penjelasan Ulama' tentang aliran menyimpang (sekte sesat) Mujassimah yang berakidah Tajsim (keyakinan bahwa Allah memiliki jism/bentuk/fisik/materi, salah satu pemikiran Tajsim ini meyakini bahwa Allah memiliki tangan, wajah, kaki, mata, paha, jari jemari dan anggota tubuh lainnya, tapi tak sama dengan makhluk).

Tidak cukup sampai disitu, rasa penasaran saya berlanjut, lalu saya 'searching' di YouTube dan mendapati video penjelasan dari Firanda Andirja yang menjelaskan (sambil tersipu-sipu malu) bahwa Mujassimah itu sudah lama punah, dulu pernah ada kelompok Rafidhah yg berkeyakinan bahwa Allah itu mirip seperti ini, persis seperti ini, persis seperti itu dan ......
Bisa dilihat dalam link YouTube berikut:

https://youtu.be/EMuZj4WRZ9c

(Intinya Firanda Andirja meyakini bahwa Mujassimah itu kelompok sesat, tapi sayangnya tidak dicantumkan dalam bukunya kakek Yazid bin Abdul Qadir Jawas).

Satu kejanggalan dari pernyataan Firanda Andirja ini, emangnya ada orang yg meyakini bahwa Allah ini persis seperti ini, persis seperti itu ??
Mustahil rasanya, yang ada (Faktanya) perkataan Mujassimah itu persis seperti apa yg disampaikan oleh orang-orang dalam video yang saya unggah dibawah ini !!

Berikut penjelasan Ulama' tentang Mujassimah.

Al Imam Al-Mulla ‘Ali Al-Qari -rahimahullah- ( Ulama' Mazhab Hanafi ) :

( ู…ู† ุงุนุชู‚ุฏ ุฃู† ุงู„ู„ู‡ ู„ุง ูŠุนู„ู… ุงู„ุฃุดูŠุงุก ู‚ุจู„ ูˆู‚ูˆุนู‡ุง ูู‡ูˆ ูƒุงูุฑ ูˆุฅู† ุนُุฏّ ู‚ุงุฆู„ู‡ ู…ู† ุฃู‡ู„ ุงู„ุจุฏุนุฉ، ูˆูƒุฐุง ู…ู† ู‚ุงู„: ุจุฃู†ู‡ ุณุจุญุงู†ู‡ ุฌุณู… ูˆู„ู‡ ู…ูƒุงู† ูˆูŠู…ุฑّ ุนู„ูŠู‡ ุฒู…ุงู† ูˆู†ุญูˆ ุฐู„ูƒ ูƒุงูุฑ، ุญูŠุซ ู„ู… ุชุซุจุช ู„ู‡ ุญู‚ูŠู‚ุฉ ุงู„ุฅูŠู…ุงู† )

(“Siapa yang meyakini bahwa Allah tidak mengetahui semua sesuatu yang belum terjadi, maka ia Kafir, sekalipun yang berpendapat (berfatwa) ini di anggap sebagai ahlu Bid’ah, dan seperti demikian juga orang yang berkata bahwa Allah (subhanahu wa ta’ala) itu Benda (Jism) dan bagi-Nya ada tempat, dan berlaku masa bagi-Nya, dan seumpama demikian, maka ia menjadi Kafir, sekiranya tidak disebut baginya hakikat Iman”).

[ Syarah Al-Fiqh Al-Akbar, hal. 271 ]

Al Imam Ibn Al-Arabi -rahimahullah- ( Ulama' Mazhab Maliki ) :

( ูˆู‚ุน ู†ุฒุงุน ููŠ ุชูƒููŠุฑ ุงู„ู…ุฌุณู… ู‚ุงู„ ุงุจู† ุนุฑูุฉ : ุงู„ุฃู‚ุฑุจ ูƒูุฑู‡ , ูˆุงุฎุชูŠุงุฑ ุงู„ุนุฒ ุนุฏู… ูƒูุฑู‡ ู„ุนุณุฑ ูู‡ู… ุงู„ุนูˆุงู… ุจุฑู‡ุงู† ู†ููŠ ุงู„ุฌุณู…ูŠุฉ )

("Telah berlaku perselisihan tentang masalah mengkafirkan orang Mujassimah (yang menjisimkan Allah). Ibn 'Urfah berkata: "Lebih dekat (pendapat yang dipegang oleh beliau) ialah, kufur lah dia (mujassimah)". Imam Al-Izz memilih pendapat bahwasa nya tidak dikafirkan orang mujassimah karena orang awam susah memahami bukti-bukti yang menafikan kejisiman").

[ Al-Fawakih Ad-Diwani, juz 1, hal. 94 ]

Syaikhul Islam Zakaria Al-Anshori [ Ulama' Mazhab Syafi'i ] :

( ู‚ูˆู„ู‡ ู„ุง ู†ูƒูุฑู‡ ) ุฃูŠ ุจุจุฏุนุชู‡ ุฎุฑุฌ ู…ู† ู†ูƒูุฑู‡ ุจุจุฏุนุชู‡ ูƒุงู„ู…ุฌุณู…ุฉ ูˆู…ู†ูƒุฑูŠ ุงู„ุจุนุซ ูˆุญุดุฑ ุงู„ุฃุฌุณุงุฏ , ูˆุนู„ู… ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ุจุงู„ู…ุนุฏูˆู… ุฃูˆ ุจุงู„ุฌุฒุฆูŠุงุช ู„ุฅู†ูƒุงุฑู‡ู… ู…ุง ุนู„ู… ู…ุฌูŠุก ุงู„ุฑุณู„ ุจู‡ ุถุฑูˆุฑุฉ ูู„ุง ูŠุฌูˆุฒ ุงู„ุงู‚ุชุฏุงุก ุจู‡ ู„ูƒูุฑู‡ , ูˆุงู„ู…ุนุชู…ุฏ ููŠ ุงู„ู…ุฌุณู… ุนุฏู… ุงู„ุชูƒููŠุฑ ุง ู‡ู€ . ุฒ ูŠ ุฃูŠ ู…ุง ู„ู… ูŠุฌุณู… ุตุฑูŠุญุง , ูˆุฅู„ุง ููŠูƒูุฑ ุง ู‡ู€ . ุดูŠุฎู†ุง .

“(Qauluhu La Nukaffiruhu) artinya dengan Bid’ah nya, tidak termasuk orang yang kita hukumi kafir dengan Bid’ah nya, seperti Mujassimah, dan pengingkar hari bangkit dan kebangkitan jasad, dan orang ingkar pengetahuan Allah dengan yang tidak ada, atau mengingkari ilmu Allah dengan semua juziyat, karena mereka mengingkari sesuatu yang diketahui dengan mudah dari risalah yang dibawakan oleh Rasulullah, maka tidak boleh ikut ber imam dengan orang tersebut, karena kufur nya, dan pendapat mu’tamad tentang Mujassimah ialah tidak menghukumi Kafir. Syaikh Sulaiman Al-Jamal berkomentar: maksud nya selama tidak menjisimkan dengan shorih, jika tidak (artinya Tajsim shorih) maka ia Kafir”.

[ Hasyiah Jamal, Jilid 1, hal. 531 ]

Al Imam Ibnu Hajar Al-Haitami -rahimahullah- [ Ulama' Mazhab Syafi'i ] :

( ูˆุงุนู„ู… ุฃู† ุงู„ู‚َุฑَุงููŠ ูˆุบูŠุฑู‡ ุญูƒูˆุง ุนู† ุงู„ุดุงูุนูŠ ูˆู…ุงู„ูƒ ูˆุฃุญู…ุฏ ูˆุฃุจูŠ ุญู†ูŠูุฉ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ู… ุงู„ู‚ูˆู„ ุจูƒูุฑ ุงู„ู‚ุงุฆู„ูŠู† ุจุงู„ุฌู‡ุฉ ูˆุงู„ุชุฌุณูŠู…، ูˆู‡ู… ุญู‚ูŠู‚ูˆู† ุจุฐู„ูƒ ) ุงู‡“

Ketahui oleh mu bahwa Qarafi dan lain nya telah menghikayah dari Imam Syafi’I dan Imam Malik dan Imam Ahmad dan Imam Abu Hanifah –Radhiyallahu ‘anhum- akan satu pendapat tentang kafir orang yang berkata dengan Jihat (arah bagi Allah) dan orang yang berkata dengan Tajsim (bentuk dzat Allah), dan mereka (para Imam) mentahqiq dengan demikian”.

[ Al-Minhaj Al-Qawim, hal. 224 ]

Al Imam Abi Ya'la -rahimahullah- ( Ulama' Mazhab Hanbali ) :

( ู‚ุงู„ ุงู„ูˆุงู„ุฏ ุงู„ุณุนูŠุฏ: ูู…ู† ุงุนุชู‚ุฏ ุฃู† ุงู„ู„ู‡ ุณุจุญุงู†ู‡ ุฌุณู… ู…ู† ุงู„ุฃุฌุณุงู… ูˆุฃุนุทุงู‡ ุญู‚ูŠู‚ุฉ ุงู„ุฌุณู… ู…ู† ุงู„ุชุฃู„ูŠู ูˆุงู„ุงู†ุชู‚ุงู„: ูู‡ูˆ ูƒุงูุฑ ู„ุฃู†ู‡ ุบูŠุฑ ุนุงุฑู ุจุงู„ู„ู‡ ุนุฒ ูˆุฌู„ ู„ุฃู† ุงู„ู„ู‡ ุณุจุญุงู†ู‡ ูŠุณุชุญูŠู„ ูˆุตูู‡ ุจู‡ุฐู‡ ุงู„ุตูุงุช ูˆุฅุฐุง ู„ู… ูŠุนุฑู ุงู„ู„ู‡ ุณุจุญุงู†ู‡: ูˆุฌุจ ุฃู† ูŠูƒูˆู† ูƒุงูุฑุงً . )

(Berkata al Walid as Sa'id; barangsiapa mengitiqadkan bahwa Allah SWT itu jisim dari sebagian jisim dan memberi kan hakikat kejisiman dari sifat tersusun dan berpindah (dzat-Nya) maka ia Kafir karena ia tidak mengenal Allah karena Allah SWT mustahil di sifati dengan sifat-sifat tersebut dan jika tidak tahu Allah, maka mesti ia adalah Kafir").

[ Thobaqot Hanabilah, hal. 499 ]

Bahkan Ibnu Taimiyah (Syaikhul Islam nya kelompok Salafi 'Wahabi') berkata:

ุจَู„ْ ุฃَูƒْุซَุฑُ ุฃَู‡ْู„ِ ุงู„ุณُّู†َّุฉِ ู…ِู†ْ ุฃَุตْุญَุงุจِู†َุง ูˆَุบَูŠْุฑِู‡ِู…ْ ูŠُูƒَูِّุฑُูˆู†َ ุงู„ْู…ُุดَุจِّู‡َุฉَ ูˆَุงู„ْู…ُุฌَุณِّู…َุฉَ
ู…ุฌู…ูˆุน ุงู„ูุชุงูˆู‰ (6/ 356)

"Bahkan mayoritas Ahlussunnah, dari kawan-kawan kami dan selain mereka, mengkafirkan musyabihah dan mujassimah"
[ Majmu' Al Fatwa, juz 6, hal 356 ].

*Video orang-orang berakidah Neo Mujassimah, yang biasanya juga anti Maulid Nabi Muhammad -shallallahu 'alaihi wasallam-.

Neo Mujassimah - Kajian Medina

Feri Hendriawan
28 Januari pukul 23.36 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.