Tanpa Merasa Paling Baik

Tanpa Merasa Paling Baik - Kajian Medina
Tanpa merasa paling baik

Berusaha menjadi baik tanpa merasa paling baik. Karena sejatinya kita hanyalah hamba yang baru "berusaha" untuk menjadi lebih baik, dan bukan orang yang "sudah baik".

Kita sebagaimana saudara-saudara muslim yang lain. Sama-sama baru berusaha. Jadi sangat tidak pantas untuk merasa paling baik. Apalagi suka menyalah-nyalahkan secara serampangan. Karena sifat ini hanyalah warisan Iblis. Di mana saat itu Iblis diperintah oleh Allah untuk sujud kepada Nabi Adam, akan tetapi menolak dengan alasan "ana khairum minhu" (saya lebih baik darinya).

Imam Sufyan bin Uyainah berkata :

من رأى أنه خير من غيره فقد استكبر،و ذاك أن إبليس إنما منعه من السجود لآدم استكباره

Artinya : "Barang siapa yang merasa lebih baik dari orang lain, sungguh dia telah sombong. Yang demikian itu karena sesungguhnya Iblis menolak untuk sujud kepada Adam hanya karena kesombongan yang ada pada dirinya." [ Hilyatul Auliya : 7/271, cetakan Darul Kutub - Beirut ]

Semoga Allah menjauhkan kita sekalian dari makar Iblis yang dzahir ataupun yang batin. Amin.

_@Abdullah Al-Jirani

Abdullah Al Jirani
21 Januari pukul 08.20 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.