1. ๐๐ผ๐ฝ๐ฒ๐ด๐ฑ๐ช๐ป๐ช๐ฑ
Sejatinya istikharah digunakan untuk "berkonsultasi" dengan Allah tentang suatu putusan akan berakibat baik atau tidak di masa depan nanti. Pelaku istikharah dalam posisi netral dan memasrahkan putusan yang akan diambil pada hasil istikharah apakah akan dilakukan atau tidak sebab ia tak tahu apakah di masa depan nanti putusannya akan berakibat baik atau buruk. Nแดแดแดษด sekarang seringkali tidak demikian; Istikharah dipakai sebagai alasan ketika "kurang sreg" saja sejak awal. Jarang terdengar kata ini ketika "sudah sreg" sejak awal terhadap keputusan yang ada.
Jadi, misalnya ada orang kaya, tampan dan secara lahiriyah tampak baik datang melamar seorang gadis, maka mulai jarang terdengar kata ini muncul dari keluarga si gadis. Namun bila yang datang orang biasa saja, maka biasanya terdengar jawaban "masih akan istikharah dulu".
2. ๐๐ท๐ผ๐๐ช๐๐ต๐ต๐ช๐ฑ
Kata "insyaAllah" seharusnya dipakai untuk menegaskan suatu rencana yang sudah pasti akan dilakukan, hanya saja seorang mukmin sadar bahwa rencana yang sudah matang pun bisa gagal bila Allah berkehendak lain. Akhirnya diucapkan "insyaAllah" sebagai harapan semoga saja rencananya berhasil dengan izin Allah. Nแดแดแดษด sekarang seringkali kata ini dipakai sebagai alasan ketika memang tidak mau melakukan sesuatu.
Jadi, misalnya ketika mengajak seseorang pergi ke suatu tempat lalu mendapat jawaban "insyaAllah", besar kemungkinan artinya ia tak mau diajak dan tak berencana datang.
๐ด๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ ๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐จ๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐
Abdul Wahab Ahmad
6 Januari pukul 19.08 ·
#Abdul Wahab Ahmad