Dua Istilah Agama Yang Berubah Arti Menjadi Alasan Keengganan

Dua Istilah Agama Yang Berubah Arti Menjadi Alasan Keengganan - Kajian Medina
๐——๐˜‚๐—ฎ ๐—ถ๐˜€๐˜๐—ถ๐—น๐—ฎ๐—ต ๐—ฎ๐—ด๐—ฎ๐—บ๐—ฎ ๐˜†๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—ฏ๐—ฒ๐—ฟ๐˜‚๐—ฏ๐—ฎ๐—ต ๐—ฎ๐—ฟ๐˜๐—ถ ๐—บ๐—ฒ๐—ป๐—ท๐—ฎ๐—ฑ๐—ถ ๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐˜€๐—ฎ๐—ป ๐—ธ๐—ฒ๐—ฒ๐—ป๐—ด๐—ด๐—ฎ๐—ป๐—ฎ๐—ป:

1. ๐“˜๐“ผ๐“ฝ๐“ฒ๐“ด๐“ฑ๐“ช๐“ป๐“ช๐“ฑ

Sejatinya istikharah digunakan untuk "berkonsultasi" dengan Allah tentang suatu putusan akan berakibat baik atau tidak di masa depan nanti. Pelaku istikharah dalam posisi netral dan memasrahkan putusan yang akan diambil pada hasil istikharah apakah akan dilakukan atau tidak sebab ia tak tahu apakah di masa depan nanti putusannya akan berakibat baik atau buruk. Nแด€แดแดœษด sekarang seringkali tidak demikian; Istikharah dipakai sebagai alasan ketika "kurang sreg" saja sejak awal. Jarang terdengar kata ini ketika "sudah sreg" sejak awal terhadap keputusan yang ada.

Jadi, misalnya ada orang kaya, tampan dan secara lahiriyah tampak baik datang melamar seorang gadis, maka mulai jarang terdengar kata ini muncul dari keluarga si gadis. Namun bila yang datang orang biasa saja, maka biasanya terdengar jawaban "masih akan istikharah dulu".

2. ๐“˜๐“ท๐“ผ๐”‚๐“ช๐“๐“ต๐“ต๐“ช๐“ฑ

Kata "insyaAllah" seharusnya dipakai untuk menegaskan suatu rencana yang sudah pasti akan dilakukan, hanya saja seorang mukmin sadar bahwa rencana yang sudah matang pun bisa gagal bila Allah berkehendak lain. Akhirnya diucapkan "insyaAllah" sebagai harapan semoga saja rencananya berhasil dengan izin Allah. Nแด€แดแดœษด sekarang seringkali kata ini dipakai sebagai alasan ketika memang tidak mau melakukan sesuatu.

Jadi, misalnya ketika mengajak seseorang pergi ke suatu tempat lalu mendapat jawaban "insyaAllah", besar kemungkinan artinya ia tak mau diajak dan tak berencana datang.

๐‘ด๐’‚๐’“๐’Š ๐’Œ๐’Š๐’•๐’‚ ๐’•๐’“๐’‚๐’…๐’Š๐’”๐’Š๐’Œ๐’‚๐’ ๐’Œ๐’†๐’Ž๐’ƒ๐’‚๐’๐’Š ๐’‘๐’“๐’‚๐’Œ๐’•๐’†๐’Œ ๐’Š๐’”๐’•๐’Š๐’Œ๐’‰๐’‚๐’“๐’‚๐’‰ ๐’…๐’‚๐’ ๐’Œ๐’๐’๐’•๐’†๐’Œ๐’” ๐’‘๐’†๐’๐’ˆ๐’–๐’„๐’‚๐’‘๐’‚๐’ ๐’Š๐’๐’”๐’š๐’‚๐‘จ๐’๐’๐’‚๐’‰ ๐’‘๐’‚๐’…๐’‚ ๐’Œ๐’๐’๐’•๐’†๐’Œ๐’” ๐’š๐’‚๐’๐’ˆ ๐’ƒ๐’†๐’๐’‚๐’“

Abdul Wahab Ahmad
6 Januari pukul 19.08 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.