Ya Umar, tatkala engkau berangkat menuju Mesir, niscaya disana kan kau dapati perbedaan antar madzhab dan pemikiran. Karenanya, jangan kau berdebat dan berbantah-bantahan dengan orang yang bertanya padamu terhadap suatu hal yang engkau pelajari dan engkau tahu itu. Tetapi, cukup beritahulah apa yang kamu ketahui kepadanya.
Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
Sesiapa yang mempelajari ilmu dalam rangka membanggakan diri di hadapan Ulama dan (atau) terlihat hebat di hadapan orang-orang bodoh, maka silahkan ia mengambil tempat duduknya di neraka. (Aw kamâ qâl).
Sungguh Allah mempunyai ilmu yang disebut al-Maknun. Tak ada yang mengetahuinya kecuali ahlil khobaroh billâh dan tidak mengingkarinya kecuali ahlil ghirroh billâh. Ketika kelak hari kiamat datang, Allah kan mengumpulkan Ulama dalam satu tempat yang tinggi, lalu diletakkan pada mereka lembar-lembar dari cahaya dan mereka menghisab diri, sementara para manusia yang lain berdiri. Lalu Allah berfirman pada mereka: Tidaklah Aku meninggalkan ilmu pada kalian, sementara Aku ingin mengadzab kalian. Pergilah. Sungguh Aku telah mengampuni kalian semua. Dalam riwayat lain: Syafaatilah siapapun sesuka kalian. Al-Hadis.
يا عمر، إذا ذهبت إلى مصر فإنك تجد فيها اختلاف المذاهب والرأى، فلا تناظر ولا تجادل من سألك على ما تعلم وأنت تعلم، فأخبره بما تعلم، قال النّبيّ، صلّى الله عليه وسلم: «من قرأ العلم ليباهى به العلماء، ويقاوى به السّفهاء، فليتبوّأ مقعده من النار» . فإن لله علما يقال له «المكنون» ، لا يعلمه إلّا أهل الخبرة بالله، ولا ينكره إلّا أهل الغرّة بالله، فإذا كان يوم القيامة جمع الله العلماء فى صعيد واحد، فيوضع لهم كراس من نور، فيحاسبون والناس قيام، فيقول الله لهم: «ما أودعتكم العلم وأنا أريد أن أعذّبكم، انطلقوا فقد غفرت لكم» . وفى رواية أخرى: «اشفعوا فيمن شئتم» الحديث.
مرشد الزوار ص ٣٥٤
والله اعلم
Nur Hasim
23 Oktober pukul 10.46 ·
#Nur Hasim