Kultus Yang Dibungkus

Kultus Yang Dibungkus - Kajian Medina
*Kultus Yang Dibungkus*

Ibnu Sirin _rahimahullah_ mengatakan :

العِلْمُ دِيْنٌ فَانْظُرُوْا عَمَّنْ تَأْخُذُوْنَ دِيْنَكُمْ

"Ilmu itu adalah agama, maka perhatikanlah dari siapa kalian mengambil agama kalian".
Hari ini, perkataan Ibnu Sirin di atas laris manis dan menjadi senjata ampuh untuk menanamkan kultus pada pengikut...

Bukan perkataan Ibnu Sirin yang salah, namun penerapan perkataan beliau ini yang banyak salah kaprah...

Mula-mula dikatakan kepada pengikut agar berhati-hati dalam mengambil ilmu...

lalu diarahkan kepada pengikut agar mengambil ilmu dari sumber yang dapat dipercaya syeikh atau gurunya...

Kemudian dipatenkan, ambillah ilmu dari saya, guru saya dan kelompok saya...

Yang saya rekomendasi maka ambillah...

Yang tidak saya rekomendasi maka jauhi dan musuhilah...

Jika kamu tidak menjauhi dan memusuhi, maka kamu sama dengan mereka...

Kalau sudah sama dengan mereka, maka kita tidak lagi bersaudara, (dibawakan ayat atau hadits untuk menguatkan statemen ini)

Bagi pemula dan baru belajar tentang islam, maka sangat mudah menelan doktrin ini, meskipun awalnya orang tersebut kritis dan intelektual...

Hilang sifat kritis dan intelektualitasnya...

Kenapa?

Karena doktrin ini dibumbui dengan nilai agama...

Kultus yang dibungkus...

Ada ungkapan ulama :

"Pelaku bid'ah lebih disukai oleh Syaithan dari pada pelaku maksiat, karena pelaku bid'ah akan menganggap perbuatannya baik dan tidak mungkin untuk bertaubat, sedangkan pelaku maksiat dia menyadari perbuatannya itu salah sehingga berpeluang untuk taubat".

Lalu, disebutkanlah orang, kelompok, yayasan, ormas, media massa/eloktronik yang dianggap ahli bid'ah (menurut pandangan sendiri) dan diarahkan para pengikut untuk menjauhi dan memusuhi...

Walhasil,

Semua yang disebutkan harus dijauhi, dimusuhi...

Saudaraku!

Jadikanlah al-Qur'an, hadits dan perkataan para ulama menurut kehendak Allah, Rasul dan ulama yang mengatakannya...

Jangan jadikan Al-Qur'an, hadits dan perkataan para ulama sesuai dengan hawa nafsu untuk mencari simpatisan diri, kelompok dan menjatuhkan orang yang tidak sama dengan kita...

Saudaraku!

Semua kita berpeluang memiliki prinsip menganggap diri yang paling benar...

Semua kita berpeluang menganggap orang diluar kita salah semua...

Betapa mulia sifat Musa yang mengakui kelemahan dirinya...

Betapa hina sikap Fir'aun yang menganggap lebih baik dirinya...

Semoga Allah selalu membimbing kita, amin...!

✍BNA, Selasa 3 Shafar 1439H/24 Oktober 2017M

ibnu Selian

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=316304545513020&id=100014004308173&hc_location=ufi

dari komentar Auladun Abrar pada postingan Andang  Supriana :

Kultus Yang Dibungkus - Kajian Medina
Aneh,
Admin-admin fanspage sunnah di ig dan fb itu pasti tahu ucapan Ibnu Sirin,
فانظروا إلى من تأخذون دينكم
"Maka perhatikanlah kepada siapa kalian mengambil ilmu ini"
Itu adalah ucapan ulama yg menjadi andalan mereka untuk mentahdzir ustaz di luar afiliasinya dan modal buat merekomendasikan diri mereka sendiri.
Pd banget ya mereka merasa bahwa mereka adalah من "man" di situ.
Padahal Admin-admin tersebut majhul semua.
Gak jelas kurikulum vitenya,
Alumni mana,
Gurunya siapa aja,
Pernah belajar ilmu agama berapa lama..
Andang Supriana20 jam · 

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.