Haji Reguler vs Haji Plus

Haji Reguler vs Haji Plus - Kajian Medina
Haji Reguler vs Haji Plus

by. Ahmad Sarwat, Lc.MA

Pengalaman haji kemarin dan hasil bincang dengan sesama jamaah haji, baik reguler atau plus, didapat beberapa laporan sekilas hasil perbandingan.

1. Mina Lokasi Tenda

Di Mina untuk lokasi tenda haji reguler tentu lebih jauh dibandingkan haji plus. Antara 2 sampai 5 km untuk bisa ke tempat jamarat.

Sedangkan untuk haji plus jelas lebih dekat ke tempat jamarat, paling jauh 900 meter saja.

2. Mina : Kepadatan dalam Tenda

Kalau haji plus, di dalam tenda sudah ada kasurnya. Jadi jatah di dalam tenda pasti kebagian, minimal seluas kasurnya.

Sedangkan haji reguler memang tidak ada kasur, jadi batasan jatah menempati dalam tenda menjadi tidak jelas. Kadang banyak jamaah yang tidak kebagian tenda, saking bejubelnya orang.

3. Mina : Makanan

Di maktab haji plus, makanan disediakan dalam format prasmanan. Àntri tetap ada, cuma dijamin pasti kebagian. Minuman panas teh, kopi, creamer tersedia. Begitu juga buah dan macam cemilan.

Di reguler, jamaah mendapat jatah nasi kotak yang dibagikan lewat jalur kepala regu.

4. Mina : Toilet

Baik plus atau pun reguler sama-sama antri. Tapi secara komposisi, di reguler antrian lebih panjang, sedangkan di plus, antrian lebih pendek.

5. Mekkah

Jamaah plus biasanya menginap di hotel bintang 4 dan 5 yang ada di halaman masjid.

Sedangkan jamaah reguler, pemondokannya tidak di depan masjid, berkisar 1 - 4 km dari haram. Namun untuk bisa pulang balik ke Haram, disediakan bus reguler shalawat yang gratis.

6. Makan

Jamaah plus umumnya dapat jatah makan pagi dari hotel. Untuk makan siang dan malam biasanya ada restoran ala Indonesia.

Jamaah reguler tidak diberi jatah makanan, tapi diberi uang saja yang disebut dengan living cost. Terserah nanti mau dikoordinir bersama, biar bisa masak atau jajan. Ini berdasarkan pengalaman di tahun-tahun sebelumnya.

Namun kabar terbaru menyebutkan sekarang dapat makan juga.

7. Pembimbing

Jamaah plus otomatis dapat jatah pembimbing yang cukup. Sedangkan haji reguler, meski ada pembimbing tapi komposisinya lebih banyak jamaah. Karena itulah sering mereka bergabung menjadi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH).

8. Harga

Reguler cukup merogoh uang 35-an juta. Sedangkan plus umumnya di atas 10.000 dolar alias 140-an juta.

9. Durasi

Haji reguler biasanya 40 hari, sedangkan haji plus biasanya 28 hari. Tapi dua-duanya tetap bisa arbain di Madinah.

10. Birokrasi

Jamaah haji reguler lebih panjang birokrasinya. Kumpul dan menginap di asrama haji setempat. Begitu juga pulangnya, tetap harus via asrama haji.

Sedangkan haji plus, dari rumah langsung ke airport dan begitu juga pulangnya. Dari airport langsung pulang ke rumah masing-masing.

11. Lama Masa Tunggu

Tahun 2019 ini saya ikut jamaah plus. Rata-rata mereka menunggu sejak 2014-2015. Jadi kurang lebih 4 sd 5 tahun menunggunya.

Reguler?

Tergantung daerahnya. Jakarta untuk tajun 2019 ini antara 18-20 tahun. Tapi Sulawesi kayaknya lebih lama, sampai 40-an tahun.

Kalau sekarang usia kita 45 tahun misalnya, insyaallah pergi haji di usia 65 tahun. Dan kejadiannya insyaallah pada tahun ....2039 atau 2059.

Di zaman segitu, mungkin sudah ada mobil terbang, transporter, holodek dan pesawat antar bintang wrap 4.

Hehe . . .

Ahmad Sarwat
1 September pukul 02.48 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.