Ahlus Sunnah Menerima Kebenaran Meskipun Di Luar Kelompoknya

Ahlus Sunnah Menerima Kebenaran Meskipun Di Luar Kelompoknya - Kajian Medina
AHLUS SUNNAH MENERIMA KEBENARAN MESKIPUN DI LUAR KELOMPOKNYA

Terus Terang Saya merasa geli dengan Statemen seperti di bawah ini. Bukan berarti saya merendahkan para asatidzah Radio Rodja. Insyaallah banyak di antara mereka yang berilmu.

Hanya yang menjadi masalah kenapa masih ada dari sebagian pengikutnya sampai mengeluarkan statemen "manhaj salaf harus ngaji bersama asatidzah Radio Rodja". Atau "kalau tidak ngaji kepada ustadz mereka atau tidak bersama mereka di anggap tidak di atas manhaj salaf/Ahlus sunnah alias sesat".

Kalau begitu konsekwensinya berarti setiap orang yang gak ngaji bersama Para Ustadz radio Rodja di luar manhaj salaf alias di luar Ahlus sunnah atw lebih kasarnya sesat gitu ya?

Dalilnya mana kalau bermanhaj salaf/ahlus sunnah harus mengaji ilmu bersama asatidzah Radio Rodja/kelompok mereka? Seolah mereka punya jaminan bahwa yang ikut kajian mereka pasti di atas manhaj salaf atau dengan kata lain di jamin masuk syurga.

Justru dengan membatasi kebenaran hanya ada pada kelompoknya sendiri dan menganggap dirinya dan kelompoknya paling benar tidak mau menerima kebaikan atau kebenaran di luar kelompoknya sejatinya termasuk "hizbiyyah" yang telah di larang dlm alquran, sebagaimana Allah berfirman:

مِنَ ٱلَّذِینَ فَرَّقُوا۟ دِینَهُمۡ وَكَانُوا۟ شِیَعࣰاۖ كُلُّ حِزۡبِۭ بِمَا لَدَیۡهِمۡ فَرِحُونَ.
Artinya: orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan, setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongannya. (Ar-rum: 32)

Padahal termasuk prinsip Ahlus sunnah adalah menerima kebenaran dari manapun asalnya meskipun di luar kelompoknya bahkan meskipun dari orang kafir.

Sebagaimana ibnu taimiyyah Rahimahullah menegaskan:

و أمرنا بالعدل و القسط، فلا يجوز لنا إذا قال يهودي أو نصراني فضلا عن الرافضي قولا فيه حق أن نتركه أو نرده كله، بل لا نرد إلا ما فيه من الباطل دون ما فيه من الحق

" Allah memerintahkan kepada kita agar bersikap adil dan bijak, maka tidak boleh bagi kita jika ada seorang yahudi atau nashrani apalagi syiah rafidhah mengatakan suatu kebenaran lalu kita tinggalkan atau kita tolak semuanya, tetapi yang harus kita lakukan ialah kita tidak menolaknya kecuali jika dalam ucapannya mengandung kebathilan atau kesesatan yang tidak ada kebenaran di dalamnya.". (Minhajus sunnah Juz 3/343).

Lalu bagaimana kalau kebaikan dan kebenaran itu datang dari saudara kita yang jelas-jelas muslim meskipun di luar kelompok kita? Tentu harus kita terima. Masak kita tolak hanya karena alasannya tidak ngaji dengan ustadz atau kelompok mereka? Capek deh..😷

Semoga bermanfaat dan mencerahkan.

Alfaqir: Hisyam Mahrus Ali
Solobaru, 05 september2019.

Hisyam Mahrus Ali
5 Desember (36 menit ·)


status satire dari Andang Supriana



status satire dari Andang Supriana "Manhaj Salaf = Ngaji di Asatidzah Radio Rodja"

Manhaj Salaf = Ngaji di Asatidzah Radio Rodja

Andang Supriana
2 jam ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.