Mengelola Ketidaksukaan

Mengelola Ketidaksukaan - Kajian Medina
Mengelola Ketidaksukaan

Pastinya sampai di telinga kita, perkataan Rasulullah Muhammad bahwasanya Muslim itu laksana satu tubuh, bila satu yang sakit, maka yang lain juga merasakan sakitnya

Hanya saja, belum tentu itu sampai ke hati, belum tentu dimengerti, apalagi dipahami. Sebab ia perlu latihan, perlu pengorbanan, perlu cinta dan kedewasaan, perlu kasih sayang dan perlu kemudahan dari Allah

Sebab manusia itu cenderung lebih mudah menghakimi ketimbang memahami, lebih pintar menemukan kekurangan ketimbang menghargai kelebihan. Sedikit yang mau bersusah mendidik ketimbang menghardik, berdiskusi ketinbang persekusi

Ada mereka yang kita suka, dan sudah pasti kita bersepakat dengan mereka, itu wajar. Yang sulit, adalah mereka yang kita tak suka, namun tetap bersepakat dalam kebaikan. Mengelola ketidaksukaan itu adalah salah satu yang diajarkan agama Allah

Sahabat dan manusia umumnya benci perang, benci bila Rasulullah yang mereka cintai harus ada di keadaan yang berbahaya, benci harus memerangi keluarga mereka, benci berpayah dalam jihad

Namun saat itu ketentuan Allah, mereka tetap berangkat menemani nabi sepenuh hati, dan disitu Allah memberikan balasan atas kuatnya mereka mengelola ketidaksukaan

Balasan itu Allah sediakan bagi mereka yang mampu memilih mencinta saat bisa membenci, bagi mereka yang memilih berdamai di saat mereka bisa meluluhlantakkan

Tak ada balasan, pada mereka yang hanya mengikuti hawa nafsu. Sebab mengikuti hawa nafsu itu mudah, enak, dan tak perlu ilmu, tak perlu kasih sayang, tak perlu pengorbanan

Begitu juga ukhuwah, ia tak pernah mudah. Kadang kita disakiti, kadang kita diperlakukan tak adil, kadang kita dicurangi. Tapi apa yang sudah dipersatukan Allah, tak selayaknya oleh dipecah manusia

Maka, meski kita tak sepakat dalam satu hal, tak sama dalam bersikap, tidak lalu kita menuntut untuk membubarkan. Bukankah anggota badan itu harus berbeda fungsinya?

Meski memuncak rasa kesal, membuncah rasa sebal. Tak mesti diluapkan dengan menuntut keburukan pada saudara kita, ormas apapun itu. Sebab kita satu tubuh

Tulisan diatas, oleh-oleh ngaji bareng Gus Baha, maaf tak ada foto yang bisa di-share, khawatir adab buruk ke beliau

Ustadz Felix Siauw
26 Agustus pukul 20.54 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.