by. Ahmad Sarwat, Lc.,MA
Ketika menyebutkan amal yang tidak terputus pahalanya meski pelakunya sudah wafat, salah satunya Nabi SAW menyebutkan tentang ilmu yang bermanfaat.
Saya kasih garis bawah pada kalimat : yang bermanfaat. Kenapa ilmu harus bermanfaat?
Sebab ada banyak ilmu yang kurang manfaat karena hanya terbenam di dalam lembar-lembar kitab. Masyarakat dan umat Islam tidak pernah punya akses untuk mengetahuinya.
Meski ilmu itu cahaya, namun kalau ilmu itu hanya berupa tulisan yang terbenam di dalam buku, cahayanya tidak akan pernah diketahui khalayak. Apalagi bukunya pun sudah tidak terbit lagi, sehingga tidak bisa dibeli di toko buku.
Seperti matahari yang cahayanya amat kuat. Namun sekuat apa pun cahaya matahari, kalau posisinya ada di balik bulatan bumi sana, kita tidak merasakan cahayanya. Kita hanya mengalami malam yang gelap.
* * *
Di era internet ini, karya seorang alim memang harus tersebar di dunia maya. Karena kalau bukan karya ulama, maka dunia maya isinya harya dipenuhi karya para shahibul hoak saja, atau karya tiruannya ulama yang bikin orang salah sangka. Dikiranya ulama padahal juhala'.
Imu yang bermanfaat itu adalah ilmu yang berkualitas, punya intensitas cahaya yang baik, murni dan valid, didapat dari mengaji kepada para ulama yang beneran, namun juga harus bisa dengan mudah diakses oleh khalayak.
Kemudahan akses ini berarti ilmunya bukan hanya ditulis di buku, tapi isi dan kontennya pun harus bisa dengan mudah diakses oleh siapa pun, dari mana pun dan kapan pun.
Dari sisi kita orang awam, tentu harus pandai-pandai memilih dan menyeleksi juga. Sebab rimba alam maya ini kebanyakanya dipenuhi sampah tidak berguna. Sedangkan yang merupakan ilmu agama yang murni dan valid itu hanya sedikit saja.
Sebabnya karena sumber ilmunya, yaitu para ulama betulan masih belum maksimal dalam menelurkan karya-karyanya. Dan masih belum total dalam memviralkannya lewat intenet.
Ke depan, saya ingin berbagi semangat menjadikan ilmu bermanfaat buat khalayak ini kepada teman para ustadz, alilm ulama, kiyai dan serta para pembelajar ilmu-ilmu syariah dan ilmu-ilmu keislaman.
Harus menulis dan berkarya di media yang mudah diakses umat. Hingga di alam barzakh nanti masih saya orang mendapatkan pencerahan dari jejak digital ilmu yang pernah kita torehkan.
Semoga Allah SWT selalu mengalirkan pahala kepada kita, meski kita sudah menghadap-Nya. Amin.
Ahmad Sarwat
22 Juli pukul 07.18 ·
#Ahmad Sarwat