Teman itu bisa mempengaruhi agama/sikap seseorang. Berteman dengan Aswaja, Anda bisa terpengaruh ajaran Aswaja. Berteman dengan Salafi, Anda bisa terpengaruh ajaran Salafi. Berteman dengan Harakah/IM, Anda pun bisa terpengaruh ajaran Harakah/IM. Berteman dengan berbagai afiliasi, Anda pun bisa jadi warna warni atau tetap teguh pada keyakinan.
Tapi yang tak boleh Anda lupakan, dengan siapapun Anda berteman, bertemanlah dengan orang-orang yang perangainya/budi pekertinya mulia, lisannya terdidik, tak suka mencela atau mengghibah, tak suka menggunjing atau mencari-cari kesalahan orang lain, dan semisalnya.
Itu penting karena darimanapun ia berasal, ia tak akan melampaui batas terhadap orang lain meskipun berseberangan pendapat dengannya. Tidak mudah mencela orang lain atau pemimpin negerinya. Karena banyak yang ngakunya suka ngaji, aktivis Islam, ustadz, dan semisalnya, tetapi lisan atau perangainya buruk. Nah, kalau Anda punya teman demikian, maka itu tak baik buat kesehatan Anda. Karena lambat laun bisa jadi akan mempengaruhi kejiwaan Anda juga kawan. Cerdaslah memilih kawan. Jika kau pilih kawan yang sukanya menjatuhkan orang lain dan mencela orang lain, maka kelak suatu hari dirimu pun bisa jadi akan dijatuhkan dan dicela manakala tak lagi bersamanya.
Ket Foto: Pagi yang cerah - di Pulau Dolphin
Robi Maulana Saifullah
11 Juni pukul 09.13 ·
#Robi Maulana Saifullah