Seorang penceramah -hadaahullaah- dalam khutbah Iedul Fitri akhir akhir ini menjadi viral di medsos dan lainnya.
Pada staten tersebut ia menyatakan bahwa
1. Korban yang mati terbunuh dalam aksi unjuk rasa adalah bangkai jahiliyah.
2. Mempertanyakan bacaan shalawat para demonstran ditujukan kepada nabi siapa?
3. Anggapan bahwa para aparat terhadap para demonstran adalah bentuk jihad.
Statemen di atas adalah sikap pribadi penceramah tersebut.
Statemen di atas mencerminkan kecerobohan penceramah dan semangat yang terlalu besar yang tidak dibarengi oleh ilmu yang memadahi dan hikmah dalam dakwah.
Seharusnya aparat maupun demonstran yang mayoritasnya adalah ummat Islam, mengindahkan hukum syariat, saling menjaga diri dan nyawa saudaranya.
Perbedaan pilihan politik tidaklah cukup sebagai alasan untuk menumpahkan darah seorang muslim, walau hanya setetes.
Demonstran adalah saudara kita dan aparat juga saudara kita.
Darah seorang muslim sangatlah mahal, bahkan dunia beserta isinya terlalu remeh bila dibandingkan darah atau nyawa seorang muslim.
Dalam kondisi kekacauan sesama muslim, seharusnya kita mendamaikan bukan malah menambah keruh suasana.
Untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat, saya berlepas diri dari sikap sikap emosional semisal di atas.
Semoga Allah Taala menyatukan ummat Islam di negri kita tercinta di atas kebenaran. Amiin
Dr Muhammad Arifin Badri
22 jam ·
#Dr Muhammad Arifin Badri