Katanya Haram?

Katanya Haram? - Kajian Medina
Katanya Haram?

Seorang jamaah curhat ke saya habis kajian. Ceritanya dia punya tetangga yang berprinsip haram nonton TV. Maka di rumahnya tidak ada TV sejak lama.

TV itu banyak jahiliyahnya. Saya haramkan anak-anak nonton tv. TV itu tidak mendidik, jual saja, gitu bilangnya.

Masalahnya, anak-anak tetangga saya itu malah jadi pada rajin ke rumah saya. Apa lagi kalau bukan untuk 'numpang' nonton TV di rumah saya.

Ya nggak apa-apa juga sih. Masak anak tetangga mau dilarang nggak boleh nonton tv di rumah saya. Sombong amat saya kalau begitu.

Cuma kok kedua ortunya malah membiarkan saja anak-anaknya pada nenangga ke rumah saya. Dan pastinya mereka tahu kalau anak-anaknya pada ke rumah saya, pasti nonton tv juga sih.

Katanya haram, kok dibolehkan numpang nonton tv di tetangga?

Kasihan anak-anaknya, mereka akan bingung. Nonton tv kalau di rumah haram, tapi kalau numpang nonton di tetangga halal?

Ini fiqih mazhab apalagi? Hehehe

Ahmad Sarwat, Lc.MA

Ahmad Sarwat
20 Mei pukul 21.43 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.