Syeikh Dr. Muhammad Sulaiman Abdullah Al-Asyqor penulis kitab Al-wadhih fi ushul al-fiqh termasuk ulama yang mengatakan adanya tipe manusia yang di sebut sebagai Muttabi'
Beliau menukilkan pendapat imam Syaukani yang mengharamkan taqlid dan menanamkan tipe manusia ketiga diantara mujtahid dan muqollid adalah Muttabi'
Tetapi kemudian syeikh Al-Asyqor mengatakan ucapan imam Syaukani ini jauh dari kebenaran dan berlebihan ketika mengharamkan taqlid, karena mustahil ada orang yang memiliki banyak waktu dan kemampuan untuk memahami dalil sendiri tanpa bersandar ke ulama lainnya, dan larangan taqlid ini adalah ucapan dusta yang tak sesuai dengan kenyataan
Dan Syeikh Al-Asyqor menyatakan aku pun gak setuju kalo orang dilarang taqlid secara mutlak karena emang orang pasti taqlid, bahkan selevel ulama saja taqlid
Dan kemudian di akhir bab taqlid ini syeikh Al-Asyqor menyebutkan ucapan yang sering disalahpahami dan disalahgunakan, yaitu ucapan imam madzhab yang empat
(Janganlah engkau taqlid ke Malik, janganlah pula taqlid ke Syafi'i, tapi ambillah dari mana mereka mengambil)
Maka kata Syeikh Al-Asyqor ini adalah ucapan imam2 ke para murid2nya yang telah mencapai derajat mujtahid yang ahli dalam berdalil, dan mengajak mereka berupaya untuk berdalil, BUKAN UNTUK ORANG AWAM YANG BELUM MENCAPAI DERAJAT ITU, dan ucapan ini mengajak untuk orang awam belajar sedikit demi sedikit sampai mencapai derajat tersebut.
*Diterjemahkan secara bebas
----------selesai nukilan---------
Jadi meskipun ulama2 yang mengatakan ada derajat ketiga yaitu muttabi tapi mereka tetap mengatakan taqlid ini diperbolehkan dan juga ucapan2 imam madzhab ini sejatinya untuk oramg yang telah mencapai derajat mujtahid bukan untuk kita yang jauh dari derajat ulama ini
Kalo asatidzah sering mengulangi ucapan imam madzhab di hadapan peserta pengajiannya akhirnya seperti sekarang ini, baru ngaji berapa kali udah berasa seperti mujtahid yang ngaji ngaji ke imam madzhab.
Iya madzhab LINGLUNGIYAH
Ajari jamaah pengajian anda tahu diri, siapa anda dan siapa imam madzhab dan ulama2 terdahulu sehingga kalo anda berbeda pendapat dengan ulama terdahulu gak nganggep pendapat anda mesti benar terus....
Salam tahdzir.....
Aboud Basyarahil
24 April pukul 10.57 ·
#Aboud Basyarahil