Masjid Indonesia Tokyo (MIT)

Masjid Indonesia Tokyo (MIT) - Kajian Medina
Masjid Indonesia Tokyo (MIT)

Kurang lebih semingguan saya ceramah di masjid kebanggaan masyarakat Indonesia di Jepang. Tiap malam habis shalat tarawih dan tiap habis shalat shubuh.

Masjid ini belum ada sewaktu saya ke Jepang sebelumnya tahun 2008 dan 2012. Posisinya di Sekolah Republik Indonesia Tokyo. Menempati salah satu sudut halaman yang masih berupa tanah kosong. Maka bentuknya unik, tidak segi empat tetapi agak trapesium. Belakangnya lebar tapi sampai ke posisi imam agak menciut. Shaf terdepan tetap di belakang imam cuma bisa diisi 6 orang dewasa.

Tapi meski demikian, masjid ini besar sekali manfaatnya. Disinilah banyak masyarakat Indonesia di Jepang melaksanakan shalat lima waktu. Bahkan kalau Sabtu Ahad, banyak yang datang dari luar kota datang menginap (mabit) di masjid ini.

Kadang diadakan pengajian, ceramah atau hal-hal yang sekiranya bermanfaat. Dan yang unik, pagi-pagi pengurus berinisiatif menyediakan sarapan pagi ala Indonesia, yang nyaris sulit ditemukan di Jepang. Jadi dapat santapan rohaninya dan dapat pula santapan jasmaninya.

Saat saya Ramadhan 1440 H - 2019 M ini ke masjid ini, pengurus menyiapkan semacam dapur umum berupa tenda di halaman masjid untuk sajian berbuka puasa.

Malam diadakan tarawih dan bakda shubuh ada kajian juga, setiap hari sepanjang Ramadhan. Pengisinya diimpor dari luar negeri, dari Indonesia maksudnya. Saya dapat giliran minggu pertama, nanti minggu-minggu berikutnya ada ustadz yang lain. Jadi kerennya masjid ini, untuk penceramah benar-benar diimpor dari luar negeri.

Bahkan imamnya pun diimpor juga untuk rentang waktu 2 bulan lamanya. Mihrab pengimamannya juga keren, ada ukiran khas masjid-masjid Indonesia, yang ternyata diimpor juga dari Indonesia.

So, diam-diam keberadaan muslim di Jepang ini membuat Jepang banyak mengimpor dari Indonesia. Impor ustadz, impor imam shalat, impor ornamen penghias mihrab pengimaman, termasuk juga impor banyak tenaga kerja.

Tokyo
Ahmad Sarwat, Lc.,MA

Ahmad Sarwat
9 Mei pukul 10.48 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.