(Testimoni Sang Mantan..)
“Salafi”, artinya pengikut setia kaum salaf. Siapapun dia dan apapun wadah organisasinya, bila ia meniti manhaj salaf dan menjadikan Qur'an-Sunnah sebagai pegangan hidup dan menjadikan orang shalih terdahulu sebagai teladan, maka dialah SALAFI. ciri Salafi sejati: mengamalkan Sunnah tanpa merasa paling ‘Nyunnah’.
“Talafi”, artinya kaum perusak. Ngaku-ngaku pengikut Salaf tapi aqidahnya cacat, manhajnya sesat, dan akhlaqnya rusak. biasanya celana mereka tidak isbal; tapi bibirnya yang isbal. jenggotnya panjang, tapi mulutnya kedodoran. Mereka merasa hanya diri dan kelompoknya yang paling benar dan “pemilik kunci surga”.
CIRI KHAS MEREKA ADALAH:
[1]. Kalau anda ikut ta’lim di halaqoh mereka, maka anda dianggap saudara mereka. Kalau anda mengaji di halaqoh ustad yang bukan idola mereka, maka anda bukan saudara mereka. Prilaku mereka dalam hal ini persis aliran sesat LDII/sekte Islam Jama’ah.
[2]. Kalau anda ikuti kajian ustad mereka, maka anda di anggap ‘Ahlus Sunnah’. Kalau anda mengaji di kajian atau majelis selain ustad mereka, maka anda akan dianggap hizbiyyah, khawarij, ahli bid’ah, sesat, dll. Seakan kunci surga ada ditangan mereka. Na’udzubillah.
[3].Kalau anda bertemu atau berpapasan dengan mereka, biasanya mereka akan langsung buang muka atau memasang wajah asam dan pahit seperti empedu busuk; wajahnya sangat jauh dari senyuman. Tidak terlukis di wajah mereka senyumnya Abu Bakar Siddiq atau senyumnya 'Utsman bin Affan. Bahkan tidak jarang bila anda mengucapkan salam dengan mereka, mereka tidak akan menjawab salam anda. Alasannya, karena anda telah dianggap sebagai “Ahli Bid'ah”, “dholalah”, dan “calon neraka”. Maka 'haram' menjawab salam “ahli bid'ah” menurut klaim mereka.
[4]. Kalau di dunia maya, mereka gampang meng-hoax hoax kan berita/informasi dari muslim yang bukan kelompoknya. orang lain mengeluarkan opini, kata mereka itu “hoax”.
Kalau di dunia nyata, mereka gampang membid’ah-bid’ah dan menyesat-nyesatkan muslim yang berbeda pendapat dengannya. tidak percaya? Buktikan di lapangan.!
[5]. Bila anda meluruskan kesalahan berfikir mereka (secara ilmiah, sportif, dan argumentatif) maka anda akan di tahdzir, di hujat, di caci maki, di bully, di bongkar aib pribadi anda, di cari-cari kesalahan pribadi dan masa lalu anda yang tidak ada kaitannya dengan urusan aqidah dan manhaj, di sebar-luaskan dosa-dosa anda di masa lalu, dsb. Tujuannya, menjatuhkan kehormatan anda dan membangkitkan kebencian ummat kepada anda, sehingga akhirnya ummat manusia memusuhi anda. Inilah BUDAYA KAUM TALAFI sejak dulu hingga sekarang. Budaya kotor ini senantiasa di warisi dari generasi ke generasi. Krisis akhlaq memang..
[6].Terakhir. Ciri khas orang talafi: kalau sudah kalah hujjah/kalah argument, maka alasan klasiknya ialah “oh itu syubhat”. Maksudnya, ketika bobrok pikiran mereka sudah dibantah dengan hujjah, maka mereka akan berteriak: “ah itu syubhat!”. sebenarnya syubhat itu karena mereka belum tahu mana yang benar, maka jadilah syubhat di kepala mereka dan bukan berarti syubhat pula di kepala orang lain.
Demikianlah CIRI KHAS kaum talafi yang perlu anda kenali (baik di dunia nyata maupun di dunia maya). agar anda dapat membedakan mana orang Salafi (pengikut Salaf sejati) dan mana orang Talafi (kaum perusak berkedok sunnah) ! waspada !
Wallahu 'Aliimu A'lam Bis-Showaab.
@Ustad Maaher At-Thuwailibi.
“Salafi”, artinya pengikut setia kaum salaf. Siapapun dia dan apapun wadah organisasinya, bila ia meniti manhaj salaf dan menjadikan Qur'an-Sunnah sebagai pegangan hidup dan menjadikan orang shalih terdahulu sebagai teladan, maka dialah SALAFI. ciri Salafi sejati: mengamalkan Sunnah tanpa merasa paling ‘Nyunnah’.
“Talafi”, artinya kaum perusak. Ngaku-ngaku pengikut Salaf tapi aqidahnya cacat, manhajnya sesat, dan akhlaqnya rusak. biasanya celana mereka tidak isbal; tapi bibirnya yang isbal. jenggotnya panjang, tapi mulutnya kedodoran. Mereka merasa hanya diri dan kelompoknya yang paling benar dan “pemilik kunci surga”.
CIRI KHAS MEREKA ADALAH:
[1]. Kalau anda ikut ta’lim di halaqoh mereka, maka anda dianggap saudara mereka. Kalau anda mengaji di halaqoh ustad yang bukan idola mereka, maka anda bukan saudara mereka. Prilaku mereka dalam hal ini persis aliran sesat LDII/sekte Islam Jama’ah.
[2]. Kalau anda ikuti kajian ustad mereka, maka anda di anggap ‘Ahlus Sunnah’. Kalau anda mengaji di kajian atau majelis selain ustad mereka, maka anda akan dianggap hizbiyyah, khawarij, ahli bid’ah, sesat, dll. Seakan kunci surga ada ditangan mereka. Na’udzubillah.
[3].Kalau anda bertemu atau berpapasan dengan mereka, biasanya mereka akan langsung buang muka atau memasang wajah asam dan pahit seperti empedu busuk; wajahnya sangat jauh dari senyuman. Tidak terlukis di wajah mereka senyumnya Abu Bakar Siddiq atau senyumnya 'Utsman bin Affan. Bahkan tidak jarang bila anda mengucapkan salam dengan mereka, mereka tidak akan menjawab salam anda. Alasannya, karena anda telah dianggap sebagai “Ahli Bid'ah”, “dholalah”, dan “calon neraka”. Maka 'haram' menjawab salam “ahli bid'ah” menurut klaim mereka.
[4]. Kalau di dunia maya, mereka gampang meng-hoax hoax kan berita/informasi dari muslim yang bukan kelompoknya. orang lain mengeluarkan opini, kata mereka itu “hoax”.
Kalau di dunia nyata, mereka gampang membid’ah-bid’ah dan menyesat-nyesatkan muslim yang berbeda pendapat dengannya. tidak percaya? Buktikan di lapangan.!
[5]. Bila anda meluruskan kesalahan berfikir mereka (secara ilmiah, sportif, dan argumentatif) maka anda akan di tahdzir, di hujat, di caci maki, di bully, di bongkar aib pribadi anda, di cari-cari kesalahan pribadi dan masa lalu anda yang tidak ada kaitannya dengan urusan aqidah dan manhaj, di sebar-luaskan dosa-dosa anda di masa lalu, dsb. Tujuannya, menjatuhkan kehormatan anda dan membangkitkan kebencian ummat kepada anda, sehingga akhirnya ummat manusia memusuhi anda. Inilah BUDAYA KAUM TALAFI sejak dulu hingga sekarang. Budaya kotor ini senantiasa di warisi dari generasi ke generasi. Krisis akhlaq memang..
[6].Terakhir. Ciri khas orang talafi: kalau sudah kalah hujjah/kalah argument, maka alasan klasiknya ialah “oh itu syubhat”. Maksudnya, ketika bobrok pikiran mereka sudah dibantah dengan hujjah, maka mereka akan berteriak: “ah itu syubhat!”. sebenarnya syubhat itu karena mereka belum tahu mana yang benar, maka jadilah syubhat di kepala mereka dan bukan berarti syubhat pula di kepala orang lain.
Demikianlah CIRI KHAS kaum talafi yang perlu anda kenali (baik di dunia nyata maupun di dunia maya). agar anda dapat membedakan mana orang Salafi (pengikut Salaf sejati) dan mana orang Talafi (kaum perusak berkedok sunnah) ! waspada !
Wallahu 'Aliimu A'lam Bis-Showaab.
@Ustad Maaher At-Thuwailibi.
#Ustadz Maaher At-Thuwailibi