Ketika Ruwaibidhoh Berfatwa - 20190406

Ketika Ruwaibidhoh Berfatwa - 20190406 - Kajian Medina
*“Ketika Ruwaibidhoh Berfatwa – Update 20190406”*

Perhatikan lah screenshot fatwa si Ngustad Pesbuk GPK Kokohiyyun, al-Ngalamah Logical Fallacy, di bawah ini…

🔴 ⑴. Si Ngustad Pesbuk melarang berkampanye.

⇨ Sungguh ini suatu bentuk pemikiran yang sangat blo-on…!

Masa kampanya tidak boleh?
Memang semua yang berkampanye itu melanggar syari‘at apa?
Sebenarnya tahu nggak si Ngustad Pesbuk itu kampanye itu apa?
Memangnya kampanye itu hanya ngehoax saja di jalanan dan socmed?

☠ Begitulah bentuk keblo-onan nyata dari ngustad-ngustad GPK Kokohiyyun, baik Ngustad Pesbuk maupun Ngustad DuTa, mereka itu menghindari politik, tapi ngebacot terus tentang politik tanpa ‘ilmu. Memangnya ummat bisa digiring untuk memilih yang mudhorot-nya paling kecil, calon yang berada di pihak ummat, dengan hanya senyam senyum saja tanpa kampanye?

🔴 ⑵. Si Ngustad Pesbuk menuduh kampanye itu menjelek-jelekkan penguasa.

⇨ Kampanye menjelek-jelekkan penguasa?

☠ Inilah kalau orang blo-on sok berbicara tentang agama demi membela junjungannya!

❓ Coba ya, yang sering ngomong jelek itu siapa memangnya?

✗ Yang bilang ESEMKA launching Oktober 2018 siapa ya?
✗ Yang bilang "Santri Situbondo" siapa ya?
✗ Ya bilang rakyatnya "Genderuwo" dan "Sontoloyo" siapa ya?
✗ Yang menyuruh pengikutnya berkelahi siapa ya?
✗ Yang bilang "Saya lawan!" siapa ya?
✗ Yang mau "Perang Total" siapa ya?

🔴 ⑶. Si Ngustad Pesbuk menuduh kampanye itu bermudah-mudah menjatuhkan kehormatan penguasa.

⇨ Heylooo… memangnya apa yang dijatuhkan kalau memang sudah (atau bahkan) tidak punya…?!?!

✓ Memperingatkan tentang oknum yang tukang bohong itu sebagai pembohong bukanlah menjatuhkan kehormatan.
✓ Memperingatkan tentang oknum yang suka khianat terhadap amanah itu bukanlah menjatuhkan kehormatan.
✓ Memperingatkan tentang oknum yang tukang ingkar janji itu bukanlah menjatuhkan kehormatan.
✓ Memperingatkan tentang bahaya oknum yang suka fâjir (jahat) jika berselisih itu bukanlah menjatuhkan kehormatan.

☠ Si Ngustad Pesbuk itu saking blo-onnya dia tidak bisa membedakan mana yang ghîbah dengan mana yang memperingatkan orang akan bahaya… eeeh, banyak pulak ngebacot…!?!

Coba ya, ketika ada info seperti ini:
https://rubrikkristen.com/46-caleg-kristen-dari-nasdem-di-…/
https://rubrikkristen.com/137-caleg-kristen-dari-perindo-d…/
https://rubrikkristen.com/144-caleg-kristen-dari-pdip-pada…/
https://rubrikkristen.com/65-caleg-kristen-dari-golkar-di-…/
https://rubrikkristen.com/157-caleg-kristen-dari-psi-di-pe…/

Kemudian kita, Ummat Islâm, terutama yang sudah mengaji ‘ilmu, sudah tahu halâl dan harôm, yang mengaku peduli dengan Sunnah Nabî, malahan disuruh untuk GolPut…???

Ahsiyaaap… manstab kan keblo-onannya ngustad-ngustad GPK Kokohiyyun itu…???

Sudah begitu banyak keblo-onan dan sangat susah dihitung kengawurannya ngustad-ngustad GPK Kokohiyyun itu… herannya masih banyak saja yang menjadi Tololiyyun pengikutnya… اَللهُ الْمُسْتعَانُ

▪ IQ itu given, stupid itu pilihan.

نَسْأَلُ اللهَ الْسَلَامَةَ وَالْعَافِيَةَ

Ketika Ruwaibidhoh Berfatwa - 20190406 - Kajian Medina
Arsyad Syahrial
6 April pukul 07.34 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.