Hidup dikampung yang jauh dari kebisingan lalu lintas dan keributan kancah perpolitikan,tinggal di rumah yang sederhana memiliki ladang yang luas,ladang yang ditanamin padi,singkong,pisang,cabai,durian, mangga serta tanaman lainnya.
Serta tidak lupa sebuah kolam ikan lele dan kandang untuk memelihara ayam disamping rumah.
Tepat 20 meter dari rumah ada sebuah surau tempat sholat berjamaah dan dijarak 500 meter nya pula ada sekolah untuk anak-anak,dari tingkatan TK,SD, SMP SAMPAI SMA.
Kegiatan sehari-hari :
Setelah mengimami sholat shubuh disurau maka saya langsung pulang kerumah untuk menjadi imam sholat shubuh untuk istri dan anak-anak dirumah,setelah sholat kita membaca Al-Quran beberapa menit lalu membuka pelajaran aqidah,fiqh syafiiy serta pelajaran tazkiyatun nufus buat anak dan istri,sebab selain memberi gizi untuk tubuh mereka maka ruhiyah mereka juga harus diberi gizi berupa ilmu,selesai belajar setiap anggota keluarga harus ambil bagian kerja masing-masing untuk membersihkan rumah dan halaman rumah,karena madzhab saya gak akan pernah memanjakan anak secara berlebihan,harus dilatih untuk hidup mandiri,istri bersih-bersih dapur dan membuat sarapan sedang anak-anak membersihkan rumah dan halaman.
Pagi sampai menjelang dzuhur bekerja diladang dan sawah milik pribadi,merawat tanaman,menanam dan memanen padi dan singkong untuk bisa dinikmati dirumah,jika berlebih sisanya boleh dijual ke pasar,dengan cara ini seluruh anggota keluarga akan makan dari hasil pekerjaan yang murni halal,jika makanan halal maka sangat mudah masuk hidayah serta sangat mudah mengatur mereka.
Setelah sholat dzuhur berjamaah makan siang bersama seluruh keluarga,setelah makan siang istirahat sampai menjelang ashar.
Selepas sholat ashar berjamah dan bisa menyapa masyarakat maka kembali kerumah,masuk ke ruang belajar membaca dan meringkas kitab-kitab para ulama,syukur-syukur bisa buat ringkasan ilmu fiqh.
Menjelang maghrib persiapan ke surau untuk sholat berjamaah,selepas sholat maghrib mengisi kulibas (kuliah 15 menit) tentang aqidah dan tazkiyah atau fiqh buat masyarakat setempat,sisa waktunya digunakan untuk mengajari anak-anak kampung cara membaca Al-Quran dan tajwid sampai waktu isya,selepas isya membuat halaqoh khusus untuk pemuda-pemudi setempat selama setengah jam.
Adapun istri juga mengajar ngaji untuk anak-anak kampung yg cewek dirumah.
Selesai acara halaqoh pulang kerumah untuk makan malam bersama keluarga,selesai makan malam ambil waktu untuk mengulang hafalan Al-quran dan matan-matan ilmu sambil mengawasi anak-anak belajar malam dan membantu mrk menyelesaikan tugas sekolah,intinya kebanyakan waktu ini akan dihabiskan bersama keluarga.
Selesai belajar malam anggota keluarga harus cepat-cepat tidur agar bisa bangun sholat malam.
________________________________
Gaya hidup yang diimpikan,singkat,hidup dikampung jauh dari hingar bingar dunia,tidak terlalu sibuk dengan gadget,hidup yang tujuan hidupnya hanya meraih kebahagiaan dunia dan surga di akhirat.
Pertanyaannya,dizaman yang penuh fitnah dan super canggih ini sanggupkah seorang istri hidup sabar seperti itu bersama suaminya ?
(Jauh dari FB,IG, TWITTER,Gak bisa pamer photo di IG dan FACEBOOK, Dll)
Faruq Sinambela
5 Maret pukul 15.00 ·
#Faruq Sinambela