Umumnya, Aswaja tidak suka salafi. Salafi pun tidak suka Aswaja. Umumnya/sebagiannya? Aswaja tidak suka IM. IM pun tidak suka Aswaja. Salafi tidak suka IM. IM pun tidak suka salafi. Masing-masing punya titik tengkarnya. Masing-masing punya titik temunya. Cuma karena titik tengkarnya yang terus dibahas, akhirnya gak ketemu-ketemu. Bagai Tom and Jerry.
Itu dilihat dari ideologi yang diusung masing-masing. Tidak menafikan per-individu. Sebab secara individual mungkin berbeda-beda. Ada yang suka ada yang tidak. Ada yang bisa berbaur/bersahabat, ada yang tidak mau. Tergantung orangnya masing-masing atau gurunya masing-masing.
Sebagai contoh titik temu dan tengkarnya Aswaja dan Salafi: Di antara titik temu/kesamaannya, umumnya Aswaja dan Salafi sama-sama menerapkan konsep sabar pada kezhaliman pemimpin dan taat pada pemerintah pada yang ma'ruf. Tidak suka mencela pemimpin, mendukung pemimpin yang sah, kurang suka demo atau aksi damai dan seterusnya. Sementara titik tengkarnya ya seputar itu-itu saja umumnya. Seputar Asma dan Shifat, bid'ah hasanah, tawassul, tabarruk, dan lainnya. Adapun untuk IM (Pergerakan), silakan cari sendiri titik temu dan tengkarnya. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya. Selanjutnya terserah kita. Mau terus bertengkar atau bertemu? Allahu a'lam.
Robi Maulana Saifullah
5 Maret pukul 12.49 ·
#Robi Maulana Saifullah