Seakan ini jawaban yang membuat kita gak bisa menjawab, tapi sejatinya justru ini adalah pertanyaan orang yang gak paham tentang madzhab
Mereka merasa bisa langsung baca Qur'an dan Sunnah tanpa pemahaman ulama cukup tahu dalil maka otomatis benar.
Kaedah kita rijal dan mereka rijal itu kalo anda sudah jadi ulama, kalo masih belum belajarlah tahu diri.
Ayat Al-Qur'an yang turun kalo gak tahu untuk bertanya kepada para ulama, itu turun kepada para sahabat nabi yang sejatinya ahli dan fasih berbahasa Arab.
Kita?
Sebenarnya Sebelum imam madzhab ada para sahabat nabi telah di utus ke daerah masing2, Bashroh, Kufah, Mekkah, Madinah.
Sehingga sahabat utusan tadi-lah yang menjadi pengajar untuk penduduk daerah tempat mereka berada
Ketika imam Malik di tawarkan Kholifah untuk menjadikan kitab muwatho'nya sebagai kitab umat islam beliau gak mau, dan beliau bilang untuk membiarkan orang-orang diatas amalan yang mereka lakukan dengan pendahulunya yaitu para sahabat tadi.
Padahal imam Malik meyakini bahwa kitab yang beliau tulis ini adalah kebenaran menurut beliau dari dasar quran dan sunnah, dan tentunya pendapat yang menyelisihi pendapat beliau sebagai lawan dari kebenaran, tapi nyatanya imam Malik gak mau maksa orang lain untuk ikut kebenaran yang beliau yakini benar tadi.
Maka perselisihan ulama adalah Sunnatullah yang gak bisa anda paksakan untuk satu pendapat dengan anda, dan gak bisa anda katakan yang beda dengan anda langsung jadi neraka dan sesat.
Seandainya sekelas asatidzah saja gak bisa memaklumi seperti ini maka bagaimana dengan anak didiknya? Jama'ah pengajiannya? Dan orang2 yang di asuh olehnya?
Untuk lebih lanjut Silahkan di simak penjelasan syeikh hafidzohullah...
39 menit ·
#Aboud Basyarahil