1. Hanya kami yang ahlus Sunnah sementara selain kami ahlul bid'ah.
2. Hanya kami yang berpegang pada Qur'an Sunnah sementara selain kami tidak.
3. Hanya kami yang berdasar dalil sementara yang lain hanya berdasarkan hawa nafsu, syubhat, dan seterusnya.
3. Jangan ikut ulama, ulama bukan patokan kebenaran. Ikutilah dalil. Padahal yang bilang seperti itu pun ikut ulama juga bahkan ikut ustadznya juga.
Contoh di atas adalah contoh cara berpikir yang kurang dewasa. Bagaimana kita akan dewasa cara beragamanya jika yang diajarkan, disuguhkan, dan dibentuk secara tidak sadar hanya untuk fanatik kepada ustadznya atau kelompoknya saja. Sampai mati pun kita tidak akan dewasa sikapnya kecuali jika Allāh berkehendak lain.
Oleh karenanya, di antara cara membentuk kedewasaan beragama kita adalah dengan kita mau membuka diri dan wawasan. Tidak terburu-buru menganggap pendapat yang berlainan dengan kita itu sesat dan seterusnya. Dibutuhkan pula kehadiran orang-orang berilmu yang memberikan pencerahan dan wawasan kepada kita terhadap wacana-wacana yang belum pernah kita dengar atau dapatkan baik dari ustadz kita atau pengajian kita. Tujuannya agar kita menjadi muslim yang bisa menghargai perbedaan, bersikap proporsional, tidak mudah memvonis saudaranya, dan tidak mudah membuat kegaduhan di dunia maya maupun nyata. Meskipun hasil akhirnya kita berbeda dengan saudara kita dalam suatu isu atau wacana.
Abaikan orang-orang yang logikanya masih seperti anak kecil. Semoga lambat laun mereka akan makin paham bahwa ilmu ini luas bak lautan. Apa yang mereka dapatkan atau apa yang disampaikan oleh para ustadz itu bukanlah merepresentasikan ajaran salafush shalih secara keseluruhan. Malah bisa jadi kelak dengan semakin bertambahnya ilmu, bacaan, penelitian, dan seterusnya, apa yang dulu kita pegang pendapatnya akan dianggap lemah hari ini oleh kita. Maka, jangan berhenti belajar dan jangan merasa puas dengan apa yang kita dapatkan. Selalu memohon kepada Allāh ilmu yang bermanfaat, hati yang luas, dan lisan yang terpuji.
Robi Maulana Saifullah
26 November pukul 17.13 ·
#Robi Maulana Saifullah