Jangan Dibalik

Jangan Dibalik - Kajian Medina
JANGAN DIBALIK

Mayoritas memang bukan standar kebenaran, apalagi yang minoritas? Mayoritas di sini tentunya ulama bukan orang jahil seperti saya dan Anda.

Ada dalilnya memang bukan standar kebenaran, apalagi yang tidak ada dalilnya? Pendapat ulama memang bukan standar kebenaran, ya apalagi pendapat Anda atau ustadz Anda.

Pendapat ulama terdahulu memang bukan standar kebenaran, ya apalagi pendapat ustadz atau ulama kontemporer?

Pendapat ulama mujtahid memang bukan standar kebenaran, ya apalagi pendapat ulama atau ustadz yang belum sampai derajat mujtahid apalagi mujtahid mutlak?

Tidak setiap yang berdalil itu benar. Ya benar, termasuk Anda dan kelompok Anda sendiri.

Kalau setiap yang berdalil benar, maka Syi'ah, Ahmadiyah, Khawarij juga berdalil. Ya benar, berarti Anda gagal paham maksud dari berdalil di atas. Sebab, yang dibahas bukan lingkup yang telah keluar dari Ahlus Sunnah. Kalau Ahmadiyah jelas bukan Islam jadi dalil mereka tak dianggap. Kalau Syiah jelas menyimpang dan bukan ahlus sunnah, jadi bukan pokok bahasan.

Maka, apa yang Anda anggap benar dan ada dalilnya dari perkara-perkara zhanniyyāt itu pun produk zhann. Produk zhan itu bisa benar dan bisa salah. Masalahnya zhann siapa yang akan Anda pakai? Kalau zhann Anda sendiri atau ustadz Anda sendiri, ya saya itu tak mau. Tapi kalau zhann nya Imam Nawawi, Imam Syafi'i, dan lainnya maka saya akan terima atau hormati.

Sebab jika yang dibahas masalah-masalah yang zhanni bukan qath'i, maka bisa berpeluang pendapatmu salah dan yang lain benar atau sebaliknya. Oleh karenanya ulama mengatakan:

رأيي صواب ويحتمل الخطأ ورأي غيري خطأ يحتمل الصواب.

“Pendapatku benar, tapi bisa jadi salah. Dan pendapat selainku itu salah, tapi bisa jadi benar."

Robi Maulana Saifullah
19 jam ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.