Seorang ustâdz barusan cerita kepada saya, dia mendengar curhatan seseorang yang saudaranya baru saja wafat.
Orang itu cerita bahwa ketika jenazah saudaranya akan diselenggarakan, ada beberapa orang yang diketahui terafiliasi Kokohiyyun datang melayat. Oknum GPK Kokohiyyun itu melihat ada foto habaib dipanjang di dinding rumah duka.
Maka oknum-oknum GPK Kokohiyyun itu pun langsung bertanya tentang apa manhaj dari si mayyit?
Lalu ketika mereka tak mendapatkan jawaban yang mereka inginkan, mereka pergi dan tidak jadi ikut mensholâtkan.
نعوذ بالله من ذلك
Benar-benar keterlaluan sekali rusak cara beragama mereka…!
Bukankah hukum asalnya seorang Muslim itu ‘adil (kredibel)? Semua Muslim itu adalah Ahlus-Sunnah sampai ditetapkan lain oleh para ‘ulamâ’?
Sementara GPK Kokohiyyun itu menganggap semua Muslim adalah Ahlu Bid‘ah sampai ditetapkan Ahlus-Sunnah (versi mereka) oleh Komisi Penilai Manhaj Orang.
GPK Kokohiyyun itu lupa bahwa Baginda Nabî صلى الله عليه وسلم hanya tidak mau mensholâtkan mayyit dari orang yang berutang yang tak pernah berniyat membayarkan utangnya.
Benar-benar menyimpang berat GPK Kokohiyyun itu dalam takfîr (تكفير), tabdî‘ (تبديع), dan tafsîq (تفسيق).
Semoga Ummat Islâm semakin melihat penyimpangan dari GPK Kokohiyyun.
نسأل الله السلامة والعافية
Arsyad Syahrial
21 jam ·
#Arsyad Syahrial
#Pendaku Salafi