Kemarin diundang mengisi pengajian di sebuah Masjid yang jama'ahnya campuran. Kebanyakan tradisional atau sarungan dan udah sepuh. Sebagian lagi ada orang-orang tarbiyah dan jama'ah tabligh. Komunitas 'Salafi' tak ada. Mereka hanya shalat maghrib lalu pulang tak ikut pengajian. Hal itu sudah biasa menurut DKM di beberapa tempat. Sebab mereka hanya mau ngaji sama ustadznya saja. Tapi bagi saya itu tak masalah, karena ngaji itu pilihan dan kadang sesuai selera.
Satu hal yang membuat saya bahagia, saya melihat para jama'ah yang cukup antusias mendengarkan kajian. Terlihat dari wajahnya yang sepuh yang serasa ingin mengakhiri dunia ini dengan husnul khatimah. Sebab saya membawakan materi soal anjuran memperbanyak amal shalih di sisa umur. Ditambah lagi DKM dan jama'ah yang menghampiri setelah kajian selesai lalu mengucapkan terima kasih dengan ramahnya. Kajian seperti inilah yang membuat saya bahagia. Mengisi pengajian orang-orang yang tak tahu menahu soal fitnah dan tak mengenal kegaduhan tahdzir mentahdzir di luar sana. Mereka lebih butuh untuk memperbaiki keadaan dirinya terlebih di usia yang sudah semakin senja itu. Lalu saya pun melihat diri sendiri. Ternyata barangkali mereka lebih baik dari saya dalam semangatnya menggapai kebaikan. Allāhul Musta'ān.
Robi Maulana Saifullah
Kemarin pukul 08.37 ·
Komentar :
Ramadhan Adi Permana : Barakallaahu fiikum Tadz
Robi Maulana Saifullah : Ramadhan Adi Permana Wafīkum bārakallāh
Adit Abu Daud : Masya Allah..
Gilig Pradhana : Masyaallah... ijinkan saya mencium tangan antum Ustadz
Robi Maulana Saifullah : Waduh jangan berlebihan. Umur saya masih jauh dan masih jauh ketinggalan pula ilmu dan amalnya..
Ardha Topan : Tahdzir tetap perlu pada kelompok yg mengingkari dalil qathy riwayah dan makna, serta yg mengingkari ijmak salaf dan Khalaf..
Bukan yg mengingkari dalil dzhani dan klaim ijmak kelompok tertentu dan tafsir ala kelompok tertentu
Robi Maulana Saifullah : Ardha Topan Ya kalau itu mah jelas Pak...
Erfan Nursyam : Itu teoriny mbah. Praktekny ?
Ardha Topan : Erfan Nursyam, Ajarkan fikih perbedaan pendapat. Ajarkan ke jamaah tentang fikih perbedaan pendapat
Hanafi Sayono : Teori seindah surga... prakteknya...???
Firman Gunawan : Ana ijin shrare nggih Tadz...biar kita lebih bisa tawadzu dan muhasabah diri..akan pentingnya adab dan akhlaq....saya sendiri menyadari itu dg minimnya ilmu saya .modal semangat dan kopasan dari Ustadz saya..kadang kurang lapang dada dan berjiwa besar..akhirnya masuk kotak kecil..menganggap saya lah yg merasa benar dg ustdaz saya..aja..yg lainnya nanti dulu...astagfirulloh..jeleknya hati saya..kala itu..saya sadar itu...
Muhamad Ihsanur : Mirip di masjid di rw ana ust :-). Alhamdulillah kajian ahad ba'da subuh selalu penuh, tapi ikhwah salafi habis subuh pulang duluan, tidak pernah ikut kajian..
Mujahid : Medsos Mereka kan tidak mau duduk sama ahli bid'ah
Hanafi Sayono : Ustadz kemarin tvOne damai Indonesiaku ustadz Oemar mita,ane lihat di kerumunan jama'ah seperti mirip antum tadz...
Furqon DC : Masya Allah..
Dwi Rahmaning Tiyas : Ternyata dimana mana kasus nya hampir sama... Ndak mau ngaji kl bukan ustad kelompok mereka sendiri.. Dulu saya pikir itu sifatnya kasuistik, hanya terjadi di pada oknum saja.. Tp ternyata hampir merata kasus nya. Ndak tau kenapa mereka sangat eksklusif
Mujahid Medsos : Mereka memang di doktrin seperti itu, bahkan mereka tidak mau menerima penyampaian orang orang di luar kalangan mereka, Jika orang-orang di luar kalangan mereka berbuat salah langsung vonis sesat tapi bila orang-orang di kalangan mereka berbuat salah wajib hukumnya tabayyun dan di berikan hujjah kepada mereka. Dan di mana-mana kasusnya sama
Dwi Rahmaning Tiyas : Mujahid Medsos astagfirullah.. Allahu musta'aan..
Ya Rob..jagalah keluarga kami dari yg demikian
Mujahid Medsos : Aamiin
Novrian Eka Sandhi : Yg terkini, mrk secara gamblang bilang hanya ustadz lulusan Madinah yg layak jd rujukan belajar. Berdalih HR Bukhari & Muslim ttg ular yg kembali ke sarangnya. Na'udzubillah. Semoga ALLAH melembutkan kalbu2 kita agar ridha bersatu di atas iman & Islam, mengesampingkan khilafiyah
Nandang Sutisna : Syaikh Robi,lanjutkannn
#Robi Maulana Saifullah