Bahkan seorang duktuur ‘aqidah sempat memposting percakapan WA yang katanya menjadi bukti bahwa UAH minta ma'af dan berjanji akan mengklarifikasi masalah. – lihat: Sreenshot #1
Heranlah, sekelas seorang duktuur di bidang ‘aqidah lagi, begitu mudahnya menerima berita tanpa melakukan cross-check (tabayyun)?
Maka ketika hal ini ditabayyunkan langsung ke UAH – lihat: Screenshot #2 – begini informasi yang sebenarnya:
⑴. Yang benar adalah suami dari oknum ibu-ibu yang telah berbuat sangat tidak pantas kepada UAH itu yang meminta bertemu kepada UAH, dan difasilitasi oleh DKM untuk bertemu dengan UAH, DKM meminta maaf, menyebut peristiwa kemarin dengan istilah MIS-KOMUNIKASI (bukan perebutan jadwal).
⑵. Suami oknum ibu-ibu tersebut juga meminta ma'af atas kekhilafan istrinya itu dan MEMINTA TOLONG (ini bahasa si suami oknum ibu-ibu itu langsung) kepada UAH agar:
⒜. Mendo'akan istrinya dan keluarganya yang sedang terkena musibah, dan
⒝. Meminta dibantu seruan kepada publik agar tidak membully istrinya karena kelakuannya yang sangat tidak pantas itu.
***Keterangan: UAH sudah menyanggupi hal itu semua, UAH sudah mengajak Ummat Islâm agar tidak membully oknum ibu-ibu tersebut, baik di ta‘lim Khamis malam di al-Ihsan dan juga ta‘lim Sabtu pagi di an-Nur Tanah Kusir yang kesemuanya disiarkan secara langsung (live) saat disampaikan.
⑶. UAH meminta kepada suami oknum ibu-ibu tersebut untuk menyampaikan himbauan pada guru-gurunya yang sudah menyebarkan info keliru (seperti: penyerobotan jadwal, etc) dan provokatif, agar mereka mengklarifikasi dan meminta ma'af. Suami oknum ibu-ibu itu menyanggupi dan mencatat nama-nama ustad yang dimaksud (terkhusus: BS, LAH, dan AS). Semua ini disaksikan oleh DKM Puri Cinere dan juga DKM al-Ihsan PTM-VJS Bekasi.
⑷. Adapun oknum ibu-ibu yang sudah berbuat sangat tidak pantas kepada UAH itu tidak hadir di dalam pertemuan tersebut.
⑸. Semua informasi di atas dapat di-crosscheck kepada pak Rizal (DKM Puri Cinere) atau pak Saiful (DKM al-Ihsan).
⑹. UAH sedang menunggu komitmen suami oknum ibu tersebut untuk menyampaikan pada para ustad yang dimaksud untuk mengklarifikasi dan minta ma'af atas status-status yang berisi info keliru dan provokatif yang mereka tulis.
Demikian, semoga dapat dipahami dan dicermati pihak mana yang suka playing victim, menyebar informasi keliru, dan provokatif.
نَسْأَلُ اللهَ الْسَلَامَةَ وَالْعَافِيَةَ
Arsyad Syahrial
Kemarin pukul 07.43 ·
#Arsyad Syahrial
#Pendaku Salafi