Cari Gara-Gara Terus

Cari Gara-Gara Terus
*“Cari Gara-Gara Terus”*

Beberapa waktu lalu, saat rekaman tahdziran seorang ngustad GPK Kokohiyyun (yang bangga bikin video pamer 3 bininya) menuduh UAH bermanhaj menyimpang beredar, maka esoknya segera berbondong-bondonglah ngustad-ngustad GPK Kokohiyyun "mengeroyok" UAH. Keluar segala tuduhan terhadap UAH, mulai dari tuduhan UAH sok-sok aksi dengan hafalannya sampai kepada tuduhan keji bahwa UAH ber‘aqidah kufur Qodariyah.

Kini ternyata itu terulang lagi.

Setelah kejadian emak-emak Kokohiyyah berlaku sangat tidak pantas kepada UAH, maka ngustad-ngustad GPK Kokohiyyun pun kembali "mengeroyok" UAH, layaknya anak kecil bermental pengecut.

Apakah akibatnya buruk terhadap UAH?

Ternyata sama sekali tidak!

Malah nama UAH semakin berkibar, ummat pun semakin mencari UAH. Yang menyaksikan live streaming UAH itu sekarang puluhan bahkan bisa ratusan ribu. Bahkan kajian UAH setahun ke depan itu sudah penuh jadwalnya.

Bukan itu saja, UAH pun dengan Kerajaan Sa‘ûdi sangat baik hubungannya, sampai pihak Kerajaan mempercayakan berton-ton bantuan kurma melalui UAH.

Sementara GPK Kokohiyyun itu?

Lihat saja mereka malah terus ditimpa kehinaan!

Si ngustad yang pertama kali mengeluarkan rekaman tahdziran itu malah dipermalukan. Bahkan sampai terhina sangat akibat harus menandatangani surat pernyataan ma'af di atas meterai 6.000. Padahal katanya jihâd membela kebenaran, ternyata sama meterai saja kok ya takluk? Payah…!!!

Markaz mereka pun didemo oleh puluhan ribu Ummat Islâm sehingga pemerintah sampai harus membekukan izinnya.

Berbagai kasus menimpa oknum-oknum GPK Kokohiyyun itu. Antara lain lawyer andalannya malah dicyduk oleh aparat di airport. Ternyata karena ia adalah buronan 11 tahun akibat kasus korupsi!

Guru SDnya mereka, yang lulusan sekolah tinggi agama mereka juga, ternyata adalah paedophile pelaku pelecehan terhadap 65 orang anak SD…!!!

Itu di Dunia Nyata, di Dunia Maya pun sama saja buruk dan hinanya.

Akun-akun GPK Kokohiyyun itu, mulai dari yang mengaku lawyer pengusaha, sampai yang mengaku-ngaku anggota pasukan khusus, bahkan mengaku-ngaku arms dealer segala, ternyata adalah akun bodong alias palsu semua…!!!

Memalukan sangat lah?!? Padahal kroco-kroco Kokohiyyun itu begitu mengelu-elukan akun-akun bodong tersebut dengan segala ocehannya. Coba ya, membedakan akun bodong saja mereka tak bisa, apalagi membedakan mana ‘aqidah shohîhah dengan ‘aqidah bodong rusak mutant hybrid abominasi "murji-ah ma‘al hukkâm, khowârij ma‘ad du‘ât"?

Maka insyâ’Allôh kita akan lihat lagi di waktu-waktu ke depan keburukan GPK Kokohiyyun itu الله tunjukkan kepada kita semua, karena GPK Kokohiyyun itu selalu mencari-cari aib orang Muslim, apalagi itu adalah da‘i ilallôh.

📌 Kata Baginda Nabî صلى الله عليه وسلم:

ﻳَﺎ ﻣَﻌْﺸَﺮَ ﻣَﻦْ ﺁﻣَﻦَ ﺑِﻠِﺴَﺎﻧِﻪِ ﻭَﻟَﻢْ ﻳَﺪْﺧُﻞِ ﺍﻟْﺈِﻳﻤَﺎﻥُ ﻗَﻠْﺒَﻪُ ﻟَﺎ ﺗَﻐْﺘَﺎﺑُﻮﺍ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴﻦَ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺘَّﺒِﻌُﻮﺍ ﻋَﻮْﺭَﺍﺗِﻬِﻢْ، ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﻣَﻦِ ﺍﺗَّﺒَﻊَ ﻋَﻮْﺭَﺍﺗِﻬِﻢْ ﻳَﺘَّﺒِﻊُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻮْﺭَﺗَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻳَﺘَّﺒِﻊِ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻮْﺭَﺗَﻪُ ﻳَﻔْﻀَﺤْﻪُ ﻓِﻲ ﺑَﻴْﺘِﻪِ

(arti) _“Wahai sekalian manusia yang telah berîmân dengan lisannya namun belum masuk îmân itu ke dalam hatinya! Janganlah kalian mengghîbah kaum Muslimîn, dan jangan kalian mencari-cari aib mereka. Siapa saja yang mencari-cari aib mereka, niscaya Allôh akan mencari-cari aibnya. Dan siapa saja yang Allôh cari-cari aibnya, niscaya akan disingkap kejelekannya meskipun ia ada di tengah rumahnya sendiri.”_ [HR Abû Dâwud no 4880].

Mudah-mudahan GPK Kokohiyyun itu sadar bahwa mereka itu terasing bukanlah karena ‘aqidah yang benar, akan tetapi karena adab mereka yang sangat buruk dan kelakuan mereka yang hina.

Adapun bagi kita, Ummat Islâm, maka pertanyaannya adalah: apakah masih mau merujuk perkara agama kepada ngustad-ngustad GPK Kokohiyyun itu?

نسأل الله السلامة والعافية

Arsyad Syahrial
8 September pukul 18.00 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.