Melihat siaran langsung (via streaming) Multaqa' Du'at yang masih berlangsung sampai saat ini, berasa saya ada di sana. Kebetulan menikmati UAS dan UAH hafizhahumallāh yang diundang ke sana. Berbicara dihadapan para du'at. Di mana UAS dengan kemantapan bahasa Arabnya tetap mampu membuat para hadirin terhibur (tertawa) dengan cerita yang penuh pelajaran yang dibawakannya. Jauh sekali levelnya di atas kita (saya). Jika saja ceritanya bisa diterjemahkan, akan banyak manfaat yang didapat.
Demikian UAH pun sama berbahasa Arab fasih dan aktif memaparkan bagaimana adanya hubungan erat antara NU dan Muhammadiyah di antaranya. Hubungan ini terjalin sejak dahulu. Bahkan para pendirinya memiliki hubungan erat satu sama lainnya. Baik secara nasab, dan sebagainya. Sebelumnya UAH dengan tawadhu'-nya menganggap bahwa beliau ibarat debu. Di mana debu tak dibutuhkan lagi untuk tayammum manakala sudah ada air. Dan airnya adalah para du'at dan ulama yang hadir.
Pada intinya mereka berbicara dihadapan para du'at lainnya, bahwa persaudaraan satu sama lainnya harus dikedepankan. Meskipun terkadang ada perbedaan di antara kita. Tapi persamaan lebih didahulukan daripada perbedaannya. Masih banyak lagi poin-poin yang disampaikan mereka berdua. Sepertinya pula akan ditanggapi oleh para ulama atau du'at yang hadir.
#multaqa' du'at.
#masih berlangsung.
#banyak pelajaran dan hikmah.
Robi Maulana Saifullah
5 Juli pukul 22.44 ·
#Robi Maulana Saifullah