Ambil Baiknya, Buang Buruknya

Ambil Baiknya, Buang Buruknya
Ambil baiknya, buang buruknya.

demikian bunyi satu petuah bijak yang sering disampaikan atau kita dengar di berbagai forum.

Sebijak ini nasehat dan petuah yang disampaikan, namun ada saja orang orang yang gagal paham, sehingga menantang atau bahkan menganggap sesat petuah bijak ini.

Biang dari kesalah pahaman ini biasanya berawal dari praktek Otodidak, alias belajar sendiri tanpa bimbingan seorang guru yang ahli atau kapabel.

Atau bisa jadi biangnya adalah upaya membabi buta mempertahankan supremasi kelompok atau doktrin yang terlanjur diyakini. Akibatnya karena kurang mampu berakselarasi dengan benar, akhirnya ambil jalan pintas "apapun dalil atau kaedahnya selama kurang sejalan dengan aliran kelompoknya, maka pasti salah atau lemah ".

Metode ini bukanlah hal baru dalam dunia taqlid buta bahkan membabi buta. Dahulu ada slogan :
كل آية أو حديث يخالف ما عليه أصحابنا فهو مؤول أو منسوخ
Setiap ayat atau hadits yang menyelisihi keyakinan atau amaliyah mazhab kami maka itu pasti harus ditakwilkan atau telah dianulir (mansukh).

Sobat! Petuah di atas maksudnya adalah untuk menilai suatu persepsi, suatu ungkapan, suatu pendapat, suatu perbuatan atau kelompok atau yang serupa, bukan dalam kontek berguru atau menimba ilmu .

Kebencian kepada suatu kaum bukan alasan untuk mengingkari kebenaran yang ada pada mereka. Allah Taala berfirman:
‎{يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلَّا تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ }

Wahai orang orang yang beriman, jadilah kalian semua penegak kebenaran karena Allah, yang menunaikan persaksiannya dengan adil . Jangan sampai kebencian kepada suatu kaum menjadikan kalian tidak berbuat adil. Berbuat adillah kalian karena keadilan itu lebih dekat kepada ketaqwaan. Dan bertaqwalah kalian semua kepada Allah sesunghuhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian lakukan. ( Al Maidah 8 )

Petuah di atas bukan alasan sama sekali untuk bersikap ceroboh dalam menimba ilmu, atau berkawan.

La dalam urusan beli bakso atau mie ayam saja harus selektif, beli yang uenak, halal, heginis dan tentunya murah, apalagi dalam urusan menimba ilmu.

Namun demikian kalau mengetahui penjual bakso atau mie ayam ndak uenak blas, muahal ndak ketulungan dan kemproh puol, bukan serta merrta dimusuhi, apalagi dibinasakan.

Seyogyanya orang seperti itu dibina dan lebih hebat lagi bila anda berkenan membininya, sehingga bisa menghasilkan masakan yang heginis, uenak dan murah.

Kalau anda ndak kuasa membina apalagi membini, maka ambil positifnya: kayak gitu saja pede berjualan dan ternyata laku juga, mengapa anda yang lebih dari dia gentar untuk berwirausaha?

Dr Muhammad Arifin Badri
7 Juli pukul 14.46 ·

Sumber : https://www.facebook.com/DrMuhammadArifinBadri/posts/1720164621398037

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.