Mungkin ada BongLaf atau BongOri yang bertanya sambil sinis kenapa Ummat Islâm harus bergembira dengan kemenangan Recep Tayyip Erdoğan pada pemilu di Turkiy?
Sebab bukankah Erdoğan itu ada di sistem demokrasi sekuler juga? Bahkan Sebagian aktifis Islâm, khususnya yang berpemahaman anti demokrasi (karena menganggap demokrasi adalah sistem Thôghût) tidak peduli akan kemenangan Recep Tayyip Erdoğan pada pemilu di Turkiy.
Semoga tulisan dari 2 orang syaikh dari Tanah Syâm ini dapat menjadi pertimbangan…
===---===---===
Tulisan 1⃣ dari Syaikh Ibrôhîm as-Sakrôn حفظه الله
Maqôlah Ibrôhim as-Sakrôn
Mengapa Kita Bergembira Dengan Kemenangan Erdoğan?
Sebagian orang bertanya-tanya, mengapa kita bergembira dengan menangnya Erdoğan, padahal sekulerisme masih tampak nyata, dan ia punya posisi yang buruk dalam urusan Israel, Afghanistan, dan Libya?
Jawaban: Ibnu Taimiyyah رحمه الله menulis dalam kitâbnya, as-Siyâsah asy-Syar‘iyyah, qoidah Ahlus-Sunnah dalam urusan ini. Satu qoidah dengan penerapan yang beragam. Qoidah yang paling bermanfaat dalam Siyasah Syar‘iyyah (politik yang syar‘i), yaitu: qoidah kemampuan dan kemungkinan.
Ibnu Taimiyyah رحمه الله berkata: "Apabila seorang pemimpin berijtihad dalam rangka memperbaiki urusan agama dan duniawi rakyatnya semampunya, maka ia adalah orang yang paling utama di masanya. Bahkan lebih utama daripada mujahid fî sabilillâh." [lihat: Majmu’ Fatâwâ 28/262].
Dan qoidah ini, yang saya maksudkan (yaitu: wajibnya menegakkan syari‘at sebisa mungkin) qoidah yang sangat mungkin diterapkan dalam sisi kekuasaan, peradilan, da‘wah, perbaikan politik, dlsb.
Orang-orang melihat Erdoğan telah menerapkan hal itu dalam banyak hal sesuai dengan kemampuannya. Juga meninggalkan banyak hal lainnya di mana manusia berselisih tentang kadar kemampuannya.
Hingga saya melihat seorang yang berada di negeri sekuler ia arahkan negerinya ke Syari‘at, dan seseorang yang lain yang berada di negeri yang kental syari‘atnya namun ia arahkan kepada Sekulerisme. Tentunya tidaklah sebanding membandingkan antara keduanya dalam tadayyun (komitmen beragama), tetapi tadayyun pada konteksnya. Harus memberikan catatan dengan menyatukan semua hal dari keduanya.
Alangkah jauhnya ia yang memperjuangkan masyarakat sekuler agar semakin agamis dengan ia yang menunggangi masyarakat agamis agar semakin meremehkan ajaran agamanya.
===---===---===
Tulisan 2⃣ dari Syaikh Abî Bashîr ath-Thurthûsi حفظه الله
[Katakanlah: Kebenaran datang, dan kebâtilan itu hilang, dan kebâthilan itu pasti hilang – QS al-Isrô’ (17) ayat 81]
Kemenangan Erdoğan dan partainya berarti kemenangan orang lemah di Bumi, terutama orang-orang Suriyah yang terlantar dan rentan.
Ini berarti kekecewaan dan kekalahan orang-orang jahat, orang-orang munâfiq dan kâfir, yang telah melakukan makar besar untuk mensabotase dan menghancurkan Turkiy, baik negeri maupun penduduknya, pada semua tingkat akhlâq, ekonomi, dan politik. Lalu الله menggagalkan makar jahat mereka.
Mereka ingin Turkiy menyimpang sesuai dengan hawa nafsu dan perilaku buruk mereka. Tetapi الله tidak mau kecuali menjadikan Turkiy sebagai pemimpin yang kokoh lagi perkasa, yang dengannya orang-orang kâfir dan orang-orang munâfiq menjadi marah.
Itu berarti kemenangan nilai-nilai peradaban manusia yang mulia, yang telah lama diperjuangkan oleh Tuan Erdoğan dan partainya, terutama nilai-nilai îmân, kebenaran, keadilan, kebebasan, dan pertolongan kepada kaum tertindas, yang merupakan nilai-nilai luhur agama kita yang hanif.
Ini berarti kemenangan Turkiy, stabilitas Turkiy, kemajuan Turkiy, di semua level…
Ini berarti melanjutkan reformasi, kemajuan, dan rencana kemakmuran…
Turkiy memang belum sempurna, dan tidak ada yang mengklaim demikian… tetapi cukup bagi kita bahwa Turkiy telah mengerahkan semaksimal kekuatan dan kemampuannya untuk mencapai kesempurnaan, dengan izin الله.
Turkiy, segala pujian bagi الله, setiap hari ada dalam kondisi yang baru, dan perkembangan dan kemajuan baru, menuntut visi baru dan hukum baru…
Orang yang tidak mau melihat realita sekarang dan hanya mau menilai Turkiy berdasarkan prospek sekitar dekade yang telah lalu… maka dia telah melakukan kesalahan, kezhôliman, dan kebodohan… kami berlindung kepada الله dari kezhôliman dan sikap acuh / khianat.
Wahai Allôh, jagalah Turkiy dan jagalah Tuan Recep Tayyip Erdoğan untuk Turkiy, untuk seluruh kaum Muslimîn, kaum yang tertindas dan terzhôlimi di muka Bumi… dan akhir do'a kami adalah alhamdulillâhi robbil-‘âlamîn.
===---===---===
Demikian, semoga bermanfaat.
نسأل الله السلامة والعافية
Sahabat Acad Syahrial
19 jam ·
Sumber : https://www.facebook.com/sahabatacad/posts/183523518986487
#Sahabat Acad Syahrial