⚫ Pertama, berasa sekte exclusive sekali ya mereka itu sehingga orang lain tidak boleh ambil fatwa dari ustâdz atau ‘ulamâ’ mereka?
Katanya mereka mengikut para Salafush-Shôlih, namun apakah para Salafush-Shôlih exclusive dan sombong seperti itu?
Tentu saja tidak!
Sebab para Salafush-Shôlih itu tahu betul bahwa kebenaran muthlaq itu hanyalah firman الله dan sabda Rosûlullôh, sehingga mereka akan menerima kebenaran itu dari siapapun juga datangnya.
📌 Kata الله Subhânahu wa Ta‘âlâ:
الْحَقُّ مِن رَّبِّكَ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ
(arti) _“Kebenaran itu adalah dari Robb-mu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.”_ [QS al-Baqoroh (2) ayat 147].
Exclusivisme dan sombong begitu justru adalah ciri-ciri gerombolan menyimpang!
BTW, kalau mereka tidak mau fatwa ngustad-ngustadnya diambil, kenapa tidak membuat peraturan: "selain member Kokohiyyun dilarang mendengarkan kajian ngustad-ngustad kami"?
⚫ Kedua, fatwa mencoblos itu sudah dikeluarkan MUI sejak 2009. Jadi sudah 9 tahun lalu didahului oleh MUI. Silakan lihat "Himpunan Fatwa MUI Sejak 1975" hal 867 (terbitan Erlangga).
⚫ Ketiga, lupa ya fatwa ngustad-ngustad kalian yang super ngawur semacam "persatuan kebun binatang" dan "tumpahkan darahnya demonstran" malah dipakai oleh para kecebong buat menyerang Ummat Islâm yang turun pada Aksi Bela Islâm?
⚫ Keempat, kok ya sok tahu, atau belagak jadi dukun?, bilang orang pada nggak mengaji!?!
Maka sekarang pertanyaannya bagi Ummat Islâm: apakah masih mau merujuk perkara agama kepada GPK Kokohiyyun itu?
▪ IQ itu given, stupid itu pilihan.
Sahabat Acad Syahrial
#Pendaku Salafi
#Sahabat Acad Syahrial