SETETES BAHAYA ALIRAN “SALAFI” DI ZAMAN MODERN.
- Merasa pewaris sah salafush Shalih, yang lain bukan. kecuali jika kita ikut pemahaman mereka, baik melalui TV, radio, majalah, dan ustadz mereka.
- Menuduh yang lain di luar kelompok dan komunitas mereka dengan tuduhan “sesat”, “ahlul bid'ah”, dan “bukan Ahlus Sunnah”. perilaku mereka ini membuat mereka satu grup dengan aliran ekstrem “Islam Jamaah/LDII”
- Hanya mau mendengar dan mengambil ilmu dari ustadz-ustadznya saja betapa pun bodohnya ustadz tersebut, seperti Riyadh Bajrey, Muhtarom, Badrussalam, Abdurrahman Thayyib, Abdurrahman Ayyub, dll. ini namanya ultra taqlid.
- Sementara ustadz-ustdaz lain, walau begitu dalam ilmunya dan mumpuni penyampaiannya semisal Ustad Farid Ahmad Okbah, Ustad Abdullah Al-Hadrami, Ustad Muhammad Zulkifli Ali, Ustad Oemar Mita, Ustad Dr. Daud Rasyied, Ustad Bachtiar Nasir, Ustad Harman Tajang,Lc , Ustad Abdus Shomad, Ustad Adi Hidayat, Ustad Hanan Attaki, dll...mereka semua dianggap syubhat, dianggap bukan “Ustadz Sunnah”. Yang ustad sunnah hanya ustad dia saja. Dasar Ajaran Iblis. π
- Makanya anda lihat, baik di masjid-masjid kampung, perumahan, atau perkantoran, .. mereka akan buru-buru kabur kaya setan kena ruqyah jika pematerinya bukan dari ustadz-ustadz mereka. Mereka sangat anti dengan persatuan umat berbagai ormas Islam dan lintas harokah. Maunya mereka persatuan itu harus satu manhaj dulu, yaitu manhaj “salaf” versi mereka, .. padahal mereka adalah kelompok paling aneh manhajnya, sebab mereka memang jahil terhadap manhaj. Kalau tidak sama seperti mereka, maka dianggap “persatuan kebun binatang”.
- Mereka sangat keras terhadap sesama muslim, tapi letoy bin loyo kalau membicarakan tentang makar-makar orang kafir. Sejatinya inilah manhaj khawarij, keras terhadap umat Islam tapi tidak ada wibawa dihadapan orang-orang kafir, bahkan membantu agenda-agenda orang kafir (tanpa mereka sadari).
- Saya bersyukur Ustad-ustad “Salafy Klaimer” ini baru ada di zaman ini, jika mereka sudah ada di zaman Belanda dan Jepang, mungkin sampai sekarang Indonesia belum merdeka, karena mereka akan menganggap pemerintahan Hindia Belanda adalah Ulil Amri yang mesti ditaati. Atau cukup mereka katakan berdo’a di masjid dan di rumah saja sebagaimana mereka katakan saat menyinyir aksi monas bela palestina kemarin-kemarin lalu.
- Mereka katakan Aksi Bela Palestina di Monas adalah khawarij karena memberontak kepada negara. Ini ketololan tingkat super, Aksi Bela Palestina memprotes Negara Yahudi dan Donald Trump, dan diikuti oleh Gubernur DKI, tapi mereka bilang pemberontakan kepada negara sendiri dan tidak mengikuti Sunnah Nabi. Saya berlindung kepada Allah dari kebodohan Ruwaibidhah berjubah “sunnah” ini.
- Mereka marah besar jika ustadz-ustadz mereka dikritik, tapi tidak marah jika Islam dan ummat Islam dihina. ini pelajaran bagi saya, bahwa inilah cara memancing kemarahan mereka; kritik ustadznya, pasti marah..
Jadi, cara jitu membuat orang-orang “Salafy Klaimer” ini kejang-kejang dan muntah darah adalah dengan mengkritik Ustadnya π
- Ketika Yazid Jawaz dikritik atas ceramahnya tentang Hijrah dari Palestina, mereka mengeluarkan semua jurus dan “ajian sakti mandraguna” untuk membelanya walau jelas-jelas salahnya. Yaah .. mirip pepatah Arab Jahiliyah: “tolonglah saudaramu baik benar atau salah!”
- Tapi lihat sikap mereka terhadap ustadz-ustadz di luar kelompok mereka; Ustad Bachtiar Nasir, Ust Muhammad Zaitun Rasmin, Ustad Adian Husaini, Ustad Adi Hidayat, Ustad Abdus Shamad, Ustad Felix Siauw, Ustaf Farid Ahmad Okbah, dll, semua dianggap sampah dan syubhat.. π
- Tidak kita dengar kemarahan mereka saat Ustad Bachtiar Nashir jadi tersangka, atau Habib Rizieq jadi buruan, saat Ustad Alfian Tanjung dan Prof.Tamim Pardede (dua aktivis anti PKI) masuk penjara, .... Tapi mereka tersengat dan marah saat PATRIALIS AKBAR jadi tersangka, karena Patrialis Akbar memang ikut kelompok mereka melalui istrinya dan termasuk yang di sebut-sebut menyumbang dana ke tower cileungsi. bahkan Istrinya Patrialis Akbar ini juga pernah menjadi dunatur sebuah ponpes “Salafy” di Yogyakarta dengan memberi dana 10 juta perbulan.π
- Kebencian mereka begitu bengis dan brutal kepada Harakah-Harakah Islam, seperti Ikhwanul Muslimin (IM), Hizbut Tahrir, Jamaah Tabligh, dan lainnya. Semuanya mereka anggap sesat, 72 firqah yang masuk neraka.
- Kebiasaan mereka di Grup-Grup WA adalah membuat kegaduhan. Mengkritik sana sini, jika dinasihati, malah left dari grup, .. bahkan ustadz-ustdaznya pun sama saja, diajak diskusi ilmiah tapi left dari grup. Di grup WA keroco-keroconya yang kelas teri, kalau ada yang posting tulisan mengkritik ustad mereka, maka yang posting itu langsung di keluarkan dari grup. π
- Hobi mereka adalah: bertanya tentang bagaimana ustad A, ustad B, ustad C .. yang bukan kelompok mereka, kalau jawabannya tidak sesuai kehendak mereka, maka mereka kabur. Bagi saya, ini salah satu kehebatan mereka, yaitu mampu menghasilkan didikan berotak residivis terhadap sesama muslim.
- Ini baru SETETES ..., maka dengan ini saya katakan mereka adalah talafi (perusak), shalafi (pembual), slavy (budak), dan salahiy (tukang menyalahkan orang).
Waspada Aliran Yang Satu Ini.
Sumber: https://t.me/maaher_atthuwailibi
Sumber : Facebook Ustadz Maaher At-Thuwailibi
- Merasa pewaris sah salafush Shalih, yang lain bukan. kecuali jika kita ikut pemahaman mereka, baik melalui TV, radio, majalah, dan ustadz mereka.
- Menuduh yang lain di luar kelompok dan komunitas mereka dengan tuduhan “sesat”, “ahlul bid'ah”, dan “bukan Ahlus Sunnah”. perilaku mereka ini membuat mereka satu grup dengan aliran ekstrem “Islam Jamaah/LDII”
- Hanya mau mendengar dan mengambil ilmu dari ustadz-ustadznya saja betapa pun bodohnya ustadz tersebut, seperti Riyadh Bajrey, Muhtarom, Badrussalam, Abdurrahman Thayyib, Abdurrahman Ayyub, dll. ini namanya ultra taqlid.
- Sementara ustadz-ustdaz lain, walau begitu dalam ilmunya dan mumpuni penyampaiannya semisal Ustad Farid Ahmad Okbah, Ustad Abdullah Al-Hadrami, Ustad Muhammad Zulkifli Ali, Ustad Oemar Mita, Ustad Dr. Daud Rasyied, Ustad Bachtiar Nasir, Ustad Harman Tajang,Lc , Ustad Abdus Shomad, Ustad Adi Hidayat, Ustad Hanan Attaki, dll...mereka semua dianggap syubhat, dianggap bukan “Ustadz Sunnah”. Yang ustad sunnah hanya ustad dia saja. Dasar Ajaran Iblis. π
- Makanya anda lihat, baik di masjid-masjid kampung, perumahan, atau perkantoran, .. mereka akan buru-buru kabur kaya setan kena ruqyah jika pematerinya bukan dari ustadz-ustadz mereka. Mereka sangat anti dengan persatuan umat berbagai ormas Islam dan lintas harokah. Maunya mereka persatuan itu harus satu manhaj dulu, yaitu manhaj “salaf” versi mereka, .. padahal mereka adalah kelompok paling aneh manhajnya, sebab mereka memang jahil terhadap manhaj. Kalau tidak sama seperti mereka, maka dianggap “persatuan kebun binatang”.
- Mereka sangat keras terhadap sesama muslim, tapi letoy bin loyo kalau membicarakan tentang makar-makar orang kafir. Sejatinya inilah manhaj khawarij, keras terhadap umat Islam tapi tidak ada wibawa dihadapan orang-orang kafir, bahkan membantu agenda-agenda orang kafir (tanpa mereka sadari).
- Saya bersyukur Ustad-ustad “Salafy Klaimer” ini baru ada di zaman ini, jika mereka sudah ada di zaman Belanda dan Jepang, mungkin sampai sekarang Indonesia belum merdeka, karena mereka akan menganggap pemerintahan Hindia Belanda adalah Ulil Amri yang mesti ditaati. Atau cukup mereka katakan berdo’a di masjid dan di rumah saja sebagaimana mereka katakan saat menyinyir aksi monas bela palestina kemarin-kemarin lalu.
- Mereka katakan Aksi Bela Palestina di Monas adalah khawarij karena memberontak kepada negara. Ini ketololan tingkat super, Aksi Bela Palestina memprotes Negara Yahudi dan Donald Trump, dan diikuti oleh Gubernur DKI, tapi mereka bilang pemberontakan kepada negara sendiri dan tidak mengikuti Sunnah Nabi. Saya berlindung kepada Allah dari kebodohan Ruwaibidhah berjubah “sunnah” ini.
- Mereka marah besar jika ustadz-ustadz mereka dikritik, tapi tidak marah jika Islam dan ummat Islam dihina. ini pelajaran bagi saya, bahwa inilah cara memancing kemarahan mereka; kritik ustadznya, pasti marah..
Jadi, cara jitu membuat orang-orang “Salafy Klaimer” ini kejang-kejang dan muntah darah adalah dengan mengkritik Ustadnya π
- Ketika Yazid Jawaz dikritik atas ceramahnya tentang Hijrah dari Palestina, mereka mengeluarkan semua jurus dan “ajian sakti mandraguna” untuk membelanya walau jelas-jelas salahnya. Yaah .. mirip pepatah Arab Jahiliyah: “tolonglah saudaramu baik benar atau salah!”
- Tapi lihat sikap mereka terhadap ustadz-ustadz di luar kelompok mereka; Ustad Bachtiar Nasir, Ust Muhammad Zaitun Rasmin, Ustad Adian Husaini, Ustad Adi Hidayat, Ustad Abdus Shamad, Ustad Felix Siauw, Ustaf Farid Ahmad Okbah, dll, semua dianggap sampah dan syubhat.. π
- Tidak kita dengar kemarahan mereka saat Ustad Bachtiar Nashir jadi tersangka, atau Habib Rizieq jadi buruan, saat Ustad Alfian Tanjung dan Prof.Tamim Pardede (dua aktivis anti PKI) masuk penjara, .... Tapi mereka tersengat dan marah saat PATRIALIS AKBAR jadi tersangka, karena Patrialis Akbar memang ikut kelompok mereka melalui istrinya dan termasuk yang di sebut-sebut menyumbang dana ke tower cileungsi. bahkan Istrinya Patrialis Akbar ini juga pernah menjadi dunatur sebuah ponpes “Salafy” di Yogyakarta dengan memberi dana 10 juta perbulan.π
- Kebencian mereka begitu bengis dan brutal kepada Harakah-Harakah Islam, seperti Ikhwanul Muslimin (IM), Hizbut Tahrir, Jamaah Tabligh, dan lainnya. Semuanya mereka anggap sesat, 72 firqah yang masuk neraka.
- Kebiasaan mereka di Grup-Grup WA adalah membuat kegaduhan. Mengkritik sana sini, jika dinasihati, malah left dari grup, .. bahkan ustadz-ustdaznya pun sama saja, diajak diskusi ilmiah tapi left dari grup. Di grup WA keroco-keroconya yang kelas teri, kalau ada yang posting tulisan mengkritik ustad mereka, maka yang posting itu langsung di keluarkan dari grup. π
- Hobi mereka adalah: bertanya tentang bagaimana ustad A, ustad B, ustad C .. yang bukan kelompok mereka, kalau jawabannya tidak sesuai kehendak mereka, maka mereka kabur. Bagi saya, ini salah satu kehebatan mereka, yaitu mampu menghasilkan didikan berotak residivis terhadap sesama muslim.
- Ini baru SETETES ..., maka dengan ini saya katakan mereka adalah talafi (perusak), shalafi (pembual), slavy (budak), dan salahiy (tukang menyalahkan orang).
Waspada Aliran Yang Satu Ini.
Sumber: https://t.me/maaher_atthuwailibi
Sumber : Facebook Ustadz Maaher At-Thuwailibi
#Ustadz Maaher At-Thuwailibi