By. Ahmad Sarwat, Lc.MA
Seperti juga ilmu kedokteran, ilmu agama itu sudah berkembang sangat luas, tidak hanya sekedar Quran Sunnah dan bekam saja.
Sekedar perbandingan saja, di masa modern ini kalau kita masuk ke sebuah rumah sakit besar, di depan kita akan diperlihatkan nama-nama para dokter lengkap dengan bidang keahlian dan gelar kedokteran masing-masing.
Sebagian dari nama spesialisasi dan gelar kedokteran itu kita mungkin paham, tapi sebagiannya lagi kita tidak paham. Apalagi gelarnya, saya pribadi kadang suka kebalik-balik.
Di bawah ini adalah gelar-gelar dokter spesialis dan dokter gigi spesialis di Indonesia:
Sp.A : Spesialis Anak.
Sp.An : Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif.
Sp.And : Spesialis Andrologi.
Sp.Akp : Spesialis Akupuntur Medis.
Sp.B : Spesialis Bedah .
Sp.BA : Spesialis Bedah Anak .
Sp.BM : Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial (Semua Bedah termasuk, sumbing, kanker, dan pencabutan gigi yang sulit) (Dokter gigi).
Sp.BP-RE : Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetis.
Sp.BS : Spesialis Bedah Saraf.
Sp.BTKv : Spesialis Bedah Toraks Kardiovaskular.
Sp.FM : Spesialis Kedokteran Forensik & Medikolegal (Dahulu Sp.F).
Sp.FK : Spesialis Farmakologi Klinik.
Sp.GK : Spesialis Gizi Klinik .
Sp.JP : Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah .
Sp.KFR Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, dahulu Spesialis Rehabilitasi Medik (Sp.RM) .
Sp.KG : Spesialis Konservasi Gigi (Endodontik, pengawetan gigi, sedapat mungkin mempertahankan gigi yang ada termasuk penambalan lubang yang besar dan perawatan akar gigi) (Dokter Gigi) .
Sp.KGA : Spesialis Kedokteran Gigi Anak (Pedodontik) (Dokter Gigi).
Sp.KJ : Spesialis Kedokteran Jiwa atau Psikiatri.
Sp.KP : Spesialis Kedokteran Penerbangan.
Sp.DV : Spesialis Dermatologi dan Venerologi
Dahulu Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin (Sp.KK).
Sp.EM : Spesialis Emergency Medic (Kedaruratan Medik).
Sp.KN Spesialis Kedokteran Nuklir.
Sp.KO Spesialis Kedokteran Olahraga.
Sp.DLP Spesialis Kedokteran Layanan Primer.
Sp.M Spesialis Mata .
Sp.MK Spesialis Mikrobiologi Klinik .
Sp.OG Spesialis Obstetri & Ginekologi (Kebidanan dan Kandungan).
Sp.Ok Spesialis Kedokteran Okupasi (Kerja)
Sp.Onk.Rad Spesialis Onkologi Radiasi.
Sp.Ort Spesialis Ortodonsia (Perawatan Maloklusi, Merapikan gigi dengan kawat gigi termasuk pencabutan gigi, jika diperlukan) (Dokter Gigi).
Sp.OT Spesialis Bedah Orthopaedi dan Traumatologi.
Sp.P Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (Paru) .
Sp.ParK Spesialis Parasitologi Klinik.
Sp.Perio Spesialis Periodonsia (Jaringan Gusi dan Penyangga Gigi termasuk karang gigi) (Dokter Gigi).
Sp.PA Spesialis Patologi Anatomi .
Sp.PD Spesialis Penyakit Dalam .
Sp.PK Spesialis Patologi Klinik.
Sp.PM Spesialis Penyakit Mulut (Dokter Gigi).
Sp.Pros Spesialis Prostodonsia (Restorasi Rongga Mulut, Gigi tiruan) (Dokter Gigi).
Sp.Rad Spesialis Radiologi.
Sp.RKG Spesialis Radiologi Kedokteran Gigi (Dokter Gigi).
Sp.N Spesialis Neurologi, dahulu Spesialis Saraf (Sp.S).
Sp.THT-KL Spesialis Telinga Hidung Tenggorok-Bedah Kepala Leher.
Sp.U Spesialis Urologi
Sp.Ger Spesialis Geriatri (sedang dikaji)
Beberapa dokter kadang-kadang mengambil beberapa spesialisasi sekaligus.
Di atas spesialisasi, ternyata masih ada lagi jenjang berikutnya, yang sering disebut sub-spesialisasi. Wah makin rumit jadinya.
Sebagai catatan saja, untuk spesialisasi penyakit dalam, ternyata masih ada lagi sub-subnya. Setidaknya terdapat 12 sub-spesialis, di antaranya:
1. Alergi-Immunologi Klinik (Sp.PD-KAI)
2. Gastroenterologi-Hepatologi (Sp.PD-KGEH)
3. Geriatri (Sp.PD-KGer)
4. Ginjal-Hipertensi (Sp.PD-KGH)
5. Hematologi-Onkologi Medik (Sp.PD-KHOM)
6. Hepatologi (Sp.PD-KH)
7. Kardiovaskular (Sp.PD-KKV)
8. Endokrin-Metabolik-Diabetes(Sp.PD-KEMD)
9. Psikosomatik (Sp.PD-KPsi)
10. Pulmonologi (Sp.PD-KP)
11. Reumatologi (Sp.PD-KR)
12. Penyakit Tropik-Infeksi (Sp.PD-KPTI)
Ilmu kedokteran sudah sejauh itu, tapi kadang kita umat Islam masih berpikir jauh ketinggalan di belakang. Hobinya masih bekam lagi bekam lagi. Ilmunya kok nggak nambah-nambah ya.
Mirip perang, di zaman Nabi SAW sih wajar kalai pakai panah, lha hare gene kok perang masih mau pakai panah. Padahal musuhnya sudah pakai senjata modern, mulai ssnapan otomatis, rudal nuklir, drone, bahkan aneka senjata biologis.
Apalagi kalau bicara ilmu-ilmu keislaman, sama sekali gagal paham. Modalnya cuma baca ayat atau hadits sekena-kenanya, bermodal terjemahan yang mana penerjemahnya pun amatiran.
Terus dengan bekal ilmu purba kayak gitu, berani-beraninya nuduh pakar-pakar ilmu agama dan speasialisnya dengan dungu, sesat, ahli bid'ah dan salah.
Bayangkan, tukang obat pinggir jalan memaki-maki dokter spesialis jantung dalam masalah penyakit jantung. Kebetulan tulang obatnya pakai baju putih mirip mantri. Lalu orang-orang lebih membela tukang obat.
Ini namanya zaman edan.
Ahmad Sarwat
29 Februari pukul 08.37 ·
#Ahmad Sarwat