Materi Tarbiyah 2.0

Materi Tarbiyah 2.0 - Kajian Medina
Materi Tarbiyah 2.0

by. Ahmad Sarwat, Lc.,MA

Materi tarbiyah yang dulu saya gunakan buat ngisi liqo' memang unik. Bahannya berupa teks arab, tetapi formatnya bukan buku, melainkan diagram, bagan atau saya suka menyebutnya dengan panah-panah.

Model diagram ini memudahkan bagi aktifis dakwah yang rata-rata tidak bisa bahasa Arab. Karena dalam diagram yang berbahasa Arab itu, kita cukup menghafal dan boleh dicatat makna beberapa kata saja. Ini bukan kitab berbahasa Arab, tapi ini diagram yang terdiri dari beberapa kata atau istilah khusus.

Jadi seorang murobbbi yang buta huruf Arab sekalipun, tetap bisa beraksi di depan para mad'u-nya, seolah-olah dia sudah jagoan bahasa Arab.

Selain itu uniknya diagram ini bisa berfungsi seperti sandi dalam suasana darurat. Di dalam materi berbentuk diagram itu tidak dijelaskan siapa pemilik materi atau identitas mengarangnya. Bahkan misalnya jatuh ke tangan pihak lawan, mereka pun tidak akan bisa memahami isinya. Jadi kerahasiaannya amat terjaga dan aman.

Saking amannya sampai para mad'u sendiri pun juga tidak paham. Hehe, bagaimana mau paham, lha wong murobbinya pun sering tidak paham juga. Pokoknya yang murobbinya tidak punya backgorund pendidikan agama macam pesantren atau kuliah di LIPIA misalnya, pastinya akan pringas-pringis sambil membolak-balik diagram itu. Ini maksudnya apa ya?

Maka dulu sering diadakan daurah murobbi yang pesertanya khusus para murobbi. Materinya apalagi kalau bukan bagaimana cara 'membunyikan' diagram dan panah-panah itu. Saya sering diminta jadi nara sumbernya di masa itu.

Metode diagram panah-panah ini sebenarnya buat saya sangat besar pengaruhnya, khususnya ketika harus menghafal begitu banyak materi kuliah di LIPIA. Kitab Al-Qaulul Mufid karya Syeikh Muhammad bin Shalih Al-Ustaimin yang jadi rujukan dalam materi Tauhid, habis saya buatkan panah-panahnya. Begitu juga kitab-kitab lainnya, penuh coretan panah-panah beracum yang saya bikin. Dan begitulah saya kalau belajar menjelang ujian, saya bikin panah sebanyak-banyaknya.

Rupanya dengan panah-panah itu, ternyata saya lebih mudah mengingat dan menghafal materi pelajaran. Dan dengan dibuatkan diagram, rasanya saya bisa membayangkan konten materi secara lebih terstruktur.

Dan untuk menjelaskan siapa saja ahli waris kita, saya buatkan sebuah diagram tabel waris. Yang mana dengan panah-pahah itu kemudian kita mudah memahami siapa mewarisi siapa dan berapa nilai warisnya.

Ahmad Sarwat
22 Januari pukul 05.39 · 

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.