Sejak berabad-abad lalu, bahasan tentang akidah selalu ramai dengan keributan dua geng anak kecil yang sudah beruban karena usia. Namanya saja anak kecil, suka rame, berisik tapi ucapannya lucu dan menggemaskan.
Geng pertama membaca ayat berikut:
ََُููู ู َุนَُูู ْ ุฃََْูู ู َุง ُْููุชُู ْ
"Dia Allah bersama kalian di mana pun kalian berada"
dan ayat-ayat serupa itu lalu menyimpulkan bahwa Allah (secara fisik) ada di mana-mana.
Sedangkan geng kedua membaca ayat berikut
ุฃَุฃَู ِْูุชُู ْ ู َْู ِูู ุงูุณَّู َุงุกِ ุฃَْู َูุฎْุณَِู ุจُِูู ُ ุงْูุฃَุฑْุถَ َูุฅِุฐَุง َِูู ุชَู ُูุฑُ
"Sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan membuat kamu ditelan bumi ketika tiba-tiba ia terguncang?"
dan ayat-ayat serupa itu lalu menyimpulkan bahwa Allah (secara fisik) ada di langit.
Tak ayal lagi kedua geng anak kecil beruban yang sama-sama berpikir literalis dan sederhana ini kemudian berdebat sengit dan membuat heboh dunia kajian akidah. Satu ngotot Allah harus bertempat di langit saja tak di tempat lainnya, dan satunya ngotot Allah harus bertempat di mana-mana.
Akhirnya, datanglah orang dewasa yang mengatakan bahwa sejatinya Allah tak bertempat. Dengan demikian, kedua geng itu salah semua sebab hanya terpaku pada satu jenis dalil dan mentakwil dalil jenis lainnya. Kedua geng itu pun kebingungan memahaminya sebab ini sudah di luar daya imajinasi anak kecil.
Lucunya, geng "langit" itu kemudian menyangka bahwa orang dewasa itu berpihak pada geng "di mana-mana" sebab tak mau membatasi keberadaan Tuhan dalam ruang fana yang bernama "langit", padahal sama sekali tidak. Bertempat dalam ruang fana apa pun adalah tak mungkin bagi Allah, dalam penjelasan orang dewasa itu. Namun karena "tak bertempat" sangat membingungkan bagi nalar anak-anak yang mereka miliki, maka mereka pun membuat propaganda pada sesama anak-anak bahwa orang dewasa itu menyembah sesuatu yang tidak ada. Haha...
Duh, naaak... naak.... memang ribet bicara dengan anak-anak, apalagi kalau anaknya beruban. Tapi insyaAllah pada akhirnya semua yang shalat akan masuk surga.
Abdul Wahab Ahmad
13 Januari 2020 (19 jam · yang lalu)
#Abdul Wahab Ahmad