Semangat Mengembalikan Ke Qur'an dan Sunnah

Semangat Mengembalikan Ke Qur'an dan Sunnah - Kajian Medina
Banyak orang berasa kalo udah bisa bahasa Arab dah bisa dakwah dan berfatwa yang penting ada Qur'an Sunnahnya

Memang dalil itu Qur'an Sunnah, tapi dalam memahami keduanya butuh ilmu ushul fiqh yang mendalam, anda gak bakalan tahu mana yang kuat kecuali anda berdiri diatas pondasi yang kuat

bukan sekedar nerjemah atau bahkan buka kitab terjemahan dan bilang menurut saya yang kuat adalah ini, karena banyak dalilnya dan yang itu kering dalil

Sebenarnya bukan kering dalil tapi anda masih terlalu kering memahami dalil

Satu huruf dalam bahasa Arab maknanya bisa 3- 14 makna

Misalnya huruf ba'

Maknanya bisa bermakna bertemu
Bisa bermakna sebab itu
Bisa bermakna dzorof
Bisa bermakna muqobalah
Bisa bermakna qosam
Bisa bermakna ghoyah
Bisa bermakna taukid
Bisa bermakna tab'idh
Dst

Setiap makna ini punya konsekuensi hukum yang berbeda-beda

Contoh paling mudah ayat wudhu bi ru'usikum

Kalo dalam madzhab Syafi'i maka cukup dengan sebagian kepala
Tapi madzhab Ahmad harus seluruhnya

Anda punya semangat mengembalikan ke Qur'an dan Sunnah itu harus, tapi gegabah bilang ini gak ada dalilnya itu namanya cerabah....

Ehhh ceroboh

Ini ana nukilkan dari kitabatul wushul milik Syeikhul Islam Zakaria Al-anshori rohimahullah

Note : Tulisan ana gak usah dibaca, ustadzy hafidzohullah bilang ana harus belajar nulis selama 5tahun dengan bimbingan guru yang pakar khot baru bisa bener nulisnya.... Qultu yang penting ana bisa baca tulisan ana sendiri😎😬😂🤣

Aboud Basyarahil
17 jam ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.