Perang Ideologi

Perang Ideologi - Kajian Medina
PERANG IDEOLOGI

Pembela Al-Ghazali, An-Nawawi, Ibnu Hajar, dan selainnya akan selalu ada.

Pembela Ibnu Taimiyah, Ibnul Qayyim, Ibn Abdil Wahab, dan selainnya pun akan selalu ada.

Pembela Al-Albani, Bin Bāz, Al-'Utsaimin, Muqbil, akan selalu ada.

Pembela Al-Ghumari, Abu Ghuddah, Wahbah Az-Zuhailiy, Al-Būthi, akan selalu ada.

Pembela Hasan Al-Banna dan Sayyid Quthb pun akan selalu ada.

Pembela Syaikh Robi ada. Pembela Abul Hasan Al-Ma'ribi pun ada.

Pembela Syaikh Ali Jumah, Syaikhul Azhar, dan lainnya pun akan selalu ada.

Pembela para alim ulama Nusantara pun akan selalu ada.

Belalah sewajarnya ulama panutanmu, kritik pun sewajarnya terhadap ulama yang bukan panutanmu. Tidak ada satu pun ulama yang menghimpun semua ilmu dan kebenaran. Masing-masing ada kelebihannya dan kekurangannya. Betapa indahnya bila kita mampu mengambil setiap sisi kebaikan itu lalu kita manfaatkan untuk kehidupan kita dan kaum muslimin dibandingkan sumpah serapah terhadap para ulama yang berbeda ideologi atau pandangan dengan kita. Semoga Allāh merahmati para ulama Islam dan memaafkan kekeliruan mereka semua. Allāhu a'lam.

Perang Ideologi - Kajian Medina

Robi Maulana Saifullah
16 Februari pukul 19.17 ·


PERANG IDEOLOGI (2)

Kita ambil contoh dua ulama hebat yang diakui kaum muslimin ini dan banyak para pembelanya di dunia Islam.

Betapapun hebatnya Al-Ghazali berikut karangan-nya, beliau tetap manusia biasa dan bukan Nabi. Allāh tidak jadikan kesempurnaan dalam diri beliau dan karangannya. Bacalah pula kritik-kritik para ulama baik sezamannya atau setelahnya terhadap beliau agar membuatmu tidak mencintainya berlebihan atau membencinya berlebihan.

Betapapun hebatnya Ibnu Taimiyah berikut karangan-nya, beliau tetap manusia biasa dan bukan Nabi. Allāh tidak jadikan kesempurnaan dalam diri beliau dan karangannya. Bacalah pula kritik-kritik para ulama baik sezamannya atau setelahnya terhadap beliau agar membuatmu tidak mencintainya berlebihan atau membencinya berlebihan.

Terlebih mereka berdua pun bukan ulama salaf. Tapi termasuk ulama khalaf. Jadi, cintailah sewajarnya benci pun sewajarnya. Ambil ilmu dari kedua ulama tersebut yang kiranya bermanfaat bagi dirimu dan keluargamu. Tidak perlu membela membabi buta, pun tak perlu mengkritik diluar batasnya apalagi mencela diluar batasnya. Allāhu a'lam.

Perang Ideologi - Kajian Medina

Robi Maulana Saifullah
Kemarin pukul 08.04 ·


Kita sibuk perang pendapat/ideologi dengan saudara seiman, akhirnya kita melupakan yang sudah tak lagi seiman akibat misionaris.
Robi Maulana Saifullah
17 jam ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.