Kapan Kita Mengangkat Jari Telunjuk Ketika Tasyahhud?

Kapan Kita Mengangkat Jari Telunjuk Ketika Tasyahhud? - Kajian Medina
Fiqih Shalat

Kapan kita mengangkat jari telunjuk ketika Tasyahhud?

Ada 4 pendapat :

1. Hanafiyah : mengangkat ketika kita mengucapkan LAA ILAAHA لا إله, dan diturunkan lagi ketika kita mengucapkan ILLALLAH إلا الله
Mengangkat ketika menafikan, dan menurunkan ketika mengitsbat.
Silahkan lihat praktek kaum muslimin bermazhab hanafi ketika umroh.
Atau lihat shodiq-shodiq biar gampang.

2. Malikiyah : mengangkat dari awal Tasyahhud sambil digerakkan ke kiri dan kanan secara halus sampai sebelum shalawat.

3. Syafi'iyyah : mengirsal telunjuk lalu mengangkatnya ketika kita mengucapkan ILLALLAH dalam Syahadat dan terus begitu sampai salam.
Tidak digerak-gerakkan.
Lihat keterangan di kolom komentar.

4. Hambali : Diangkat ketika kita membaca lafadz Jalalah الله.
Angkat turun, angkat turun.
Dan lafadz Tasyahhud yang dipakai adalah ini :

التحيات لله
والصلوات والطيبات
السلام عليك أيها النبي ورحمة الله وبركاته
والسلام علينا وعلى عباد الله الصالحين
أشهد أن لا إله إلا الله
وأشهد أن محمداً عبده ورسوله

Itu lafadz Tasyahhudnya Ibnu Mas'ud رضي الله عنه
Jadi, angkat turunnya 4 kali.
Karena lafadz Allah disebutkan 4 kali.
Dan ini Madzhab Hambali.

Teman-teman, 4 Imam Madzhab tidak pernah melihat langsung Nabi صلى الله عليه وسلم melakukan shalat.
Jadi wajar kalau sampai berbeda seperti ini.
Hadits-hadits yang ada tentang masalah ini pun sifatnya dzanni tsubut dan dalalah juga.
Masing-masing memiliki dalil dan ta'lil tersendiri.
Tidak ada satupun dari kita yang bisa memastikan bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم begini atau begitu ketika Tasyahhud.
Kecuali kita pergi ke masa lalu dengan mesin waktu.

إن نظن إلا ظنا وما نحن بمستيقنين

Andang Supriana
29 Januari pukul 11.40 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.