Aku baru tau satu dua dalil, sudah bisa menganggap sesat keempat Imam Madzhab. Astaghfirullah.
Berkeras sekali dengan "ahlul-bid'ah", garang, dan aku terkenal cerewet dan kritis, mereka ngomong sekali, aku ngomong dua kali. Intinya AKU HANYA MENYAMPAIKAN.
Begitulah hasil jika mempelajari ilmu terlebih dahulu bukan adab. Banyak sekali hal yang perlu aku istighfarkan. Kenapa semakin ingin dekat pada Allah aku justru jadi jauh dengan sesama Muslim?!? Berarti ada yang salah dengan prosesku.
Itulah awal mula aku berpikir.
Lalu mulailah W/S ini melakukan tahdzir-tahdziran pada Ustadz-ustadz di luar mereka. Aku kembali bertanya, "Loh, Ustadz kok begitu? Kan sama2 mengajarkan Islam?".
Daaaan inilah titik mula yang perlu kusyukuri. Alhamdulillah.
Kedua Ustadz ini termasuk yang kena TAHDZIR oleh kelompok yang bermanhaj tahdzir yang selalu kuikuti kajiannya. Saya jadi pengen tau tentang Ustadz "bid'ah" dan "sesat" ini. Masa' iya ustadz sesat?!? Ahh jangan-jangan merekalah ulama' su' yang dimaksud. Astaghfirullah, inilah pikiran saya.
Saya ikuti kajian mereka, saya gak ingat kajian apa yang saya lihat dari Ustadz Adi Hidayat pertama kali, tapi sepertinya tentang Umur Umat Islam kalo tidak salah, dan Ustadz Abdul Somad tentang Turki dan Sultan Erdogan yang pertama kali kalo tak khilaf.
"Hah?!? Ulama su' kok begini bagusnya?!?" dan terbukti hanya akulah yang su'udzon. Gara2 itu aku masih belum puas, aku ingin mencari kesalahan Ustadz dua ini.
Tapi yang ada malah semakin bertambah ilmuku.
Aku hilangkan sombongku, mencoba tawadhu dan mendengarkan dengan hati terbuka kajian kedua Ustadz ini, dan LAGI membuat aku beristighfar untuk su'udzon ku selama ini. Ternyata bukanlah Islam yang kuterima sejak kecil yang salah, melainkan akulah yang tak mau mencari tahu bagaimana Islam yang kuterima itu.
Astaghfirullah. Astaghfirullah.
Dan saya cuma bisa mengucapkan Jazakallahumma Ustadz Adi dan Ustadz Somad, sebab kalian berdua aku tak lagi bersu'udzon dengan Imam Madzhab yang empat, kakek nenekku, ayah ibuku, tetanggaku, dan lainnya.
Hanya Allah yang mampu membalas kalian. Semoga keberkahan selalu menyertai kalian.
Indira Ginanti
22 November 2017 ·
#Indira Ginanti