Jazakallahumma Ustadz Adi Hidayat dan Ustadz Abdul Somad

Jazakallahumma Ustadz Adi Hidayat dan Ustadz Abdul Somad - Kajian Medina
Waktu masih sering ikut kajian dari W/S, aku dulu hanya tau bahwa isi kajiannya banyak yang memang berbeda dari Islam yang kuterima sejak kecil dan yang kupelajari di Madrasah Ibtida'iyyah Wasliyah (Al-Wasliyah). Dan mulailah aku bersu'udzon dengan ayah-ibuku yang Subuhnya pake Qunut, su'udzon dengan tetanggaku yang setiap sholat pake "Usholli" dan setelah sholat salaman, dan su'udzon dengan kakek-nenekku yang mengajarkan ziarah kubur, su'udzon dengan guru Ibtida'iyyah yang mengajarkan Sholawatan, pokoknya isi hatiku itu adalah hanya su'udzon su'udzon dan su'udzon.
Aku baru tau satu dua dalil, sudah bisa menganggap sesat keempat Imam Madzhab. Astaghfirullah.
Berkeras sekali dengan "ahlul-bid'ah", garang, dan aku terkenal cerewet dan kritis, mereka ngomong sekali, aku ngomong dua kali. Intinya AKU HANYA MENYAMPAIKAN.

Begitulah hasil jika mempelajari ilmu terlebih dahulu bukan adab. Banyak sekali hal yang perlu aku istighfarkan. Kenapa semakin ingin dekat pada Allah aku justru jadi jauh dengan sesama Muslim?!? Berarti ada yang salah dengan prosesku.

Itulah awal mula aku berpikir.

Lalu mulailah W/S ini melakukan tahdzir-tahdziran pada Ustadz-ustadz di luar mereka. Aku kembali bertanya, "Loh, Ustadz kok begitu? Kan sama2 mengajarkan Islam?".

Daaaan inilah titik mula yang perlu kusyukuri. Alhamdulillah.

Kedua Ustadz ini termasuk yang kena TAHDZIR oleh kelompok yang bermanhaj tahdzir yang selalu kuikuti kajiannya. Saya jadi pengen tau tentang Ustadz "bid'ah" dan "sesat" ini. Masa' iya ustadz sesat?!? Ahh jangan-jangan merekalah ulama' su' yang dimaksud. Astaghfirullah, inilah pikiran saya.

Saya ikuti kajian mereka, saya gak ingat kajian apa yang saya lihat dari Ustadz Adi Hidayat pertama kali, tapi sepertinya tentang Umur Umat Islam kalo tidak salah, dan Ustadz Abdul Somad tentang Turki dan Sultan Erdogan yang pertama kali kalo tak khilaf.

"Hah?!? Ulama su' kok begini bagusnya?!?" dan terbukti hanya akulah yang su'udzon. Gara2 itu aku masih belum puas, aku ingin mencari kesalahan Ustadz dua ini.

Tapi yang ada malah semakin bertambah ilmuku.

Aku hilangkan sombongku, mencoba tawadhu dan mendengarkan dengan hati terbuka kajian kedua Ustadz ini, dan LAGI membuat aku beristighfar untuk su'udzon ku selama ini. Ternyata bukanlah Islam yang kuterima sejak kecil yang salah, melainkan akulah yang tak mau mencari tahu bagaimana Islam yang kuterima itu.

Astaghfirullah. Astaghfirullah.

Dan saya cuma bisa mengucapkan Jazakallahumma Ustadz Adi dan Ustadz Somad, sebab kalian berdua aku tak lagi bersu'udzon dengan Imam Madzhab yang empat, kakek nenekku, ayah ibuku, tetanggaku, dan lainnya.

Hanya Allah yang mampu membalas kalian. Semoga keberkahan selalu menyertai kalian.

Indira Ginanti
22 November 2017 ·

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.