Oleh : Faruq Sinambela (Santri Tareem,Hadhromaut)
Sapa yg ngobok-ngobok ? Dan apa motifnya ?
Kalau ana pribadi melihat ini malah proses ilmiyah,ilmu itu sifatnya berkembang,hari ini berpendapat harom besoknya berpendapat makruh,ini proses alami,semankin banyak mengkaji kitab ulama dan semankin sering diskusi maka semankin bisa lapang dada dan menghormati pendapat diluar kelompoknya,dahulu kala salafiy berpendapat bahwa masalah qunut adalah bid'ah mungkaroh,coblos harom,serta masalah larangan berdekatan dgn non salafiy yg dianggap ahlul bid'ah,lalu kemudian para Doktor yang baru turun gunung menunjukkan taringnya,mengatakan bahwa qunut adalah masalah khilafiyah,coblos boleh sebagai bentuk irtikāb akhoffid dhorūrain,dan banyak doktor-doktor salafiy yang sudah bergaul dengan ustadz-ustadz non salafiy,ini perkembangan yang sangat positif.
Gebrakan-gebrakan baru para doktor inilah yg kemudian banyak menyelisihi pendapat Ustadzuna Y*z*d & Ustadzuna Abd*l Hak*m sebagai Syaikhoos salafiyyin (شيخا لسلفيين) sesepuh salafiy.
Masing-masing kubu punya pengikut tidak menutup kemungkinan perselisihan ini akan semankin melebar,ditandai dari beberapa doktor yang sudah dicabut status salafi-nya dan beberapa doktor yang jarang muncul di R*DJA TV,saya berdoa ini hanya akan jd perselisihan pendapat saja tanpa pake mengeluarkan seseorang dari manhaj ahlus sunnah.
Alhamdulillah sudah banyak kita saksikan beberapa doktor salafiy yg mulai dekat dan berphoto bareng dengan ustadz-ustadz non salafiy,ini kemajuan,karena sejatinya bersatu lebih baik daripada berpecah belah.
Ada "kemungkinan" kita akan bersatu,untuk kawan-kawan yang suka nyebut kata "TALAFIY" jangan pernah di ulang,itu dosa,hari ini kamu sebut dia talafiy bisa jadi esok kamu duduk dipengajiannya,ludah jika sudah dibuang maka mustahil untuk dijilat dan ditelan kembali.
BARAKALLAHU FIIKUM
Selesai_Di Atap rumah,Tareem,Hadhromaut.
Faruq Sinambela
13 November pukul 08.12 ·
#Faruq Sinambela